Kecelakaan Maut di Tasik

Lokasi Satu Korban Bus Masuk Jurang di Tasik Masih Misteri, Tim Susuri Sungai Cari Bu Guru Siti

Selain fokus di lokasi jurang, tim gabungan sungai juga menyisir sungai di dasar jurang mencari Siti Munawaroh, korban bus masuk jurang

Penulis: Firman Suryaman | Editor: Seli Andina Miranti
Tribun Jabar/ Firman Suryaman
Pernak-pernik bus dan barang milik penumpang masih ditemukan di lokasi musibah, tertimbun tanah. Upaya pencarian guru muda, Siti Munawaroh (30), salah satu korban kecelakaan bus pariwisata di jalan raya Rajapolah, Kabupaten Tasikmalaya, dilanjutkan, Minggu (26/6). 

TRIBUNJABAR.ID, TASIKMALAYA - Upaya pencarian Siti Munawaroh (30) guru SD Negeri Sayang, Jatinangor, Sumedang, yang hilang dalam kecelakaan bus masuk jurang di jalan raya Rajapolah, Kabupaten Tasikmalaya, Sabtu (25/6), kembali dilakukan, Minggu (26/6/2922).

Selain fokus di lokasi jurang, tim gabungan sungai juga menyisir sungai di dasar jurang hingga sejauh dua kilometer.

Namun hingga Minggu sore, pencarian yang melibatkan aparat kepolisian, TNI, BPBD, dan Tagana, masih tak membuahkan hasil. Pencarian, rencananya akan dilanjutkan Senin pagi.

Tiga orang tewas, dan puluhan lainnya luka-luka setelah bus pariwisata Citra Trans Utama terjungkal ke jurang di betulan Cireundeu, Desa Manggungsari, Kecamatan Rajapolah, Kabupaten Tasikmalaya.

Bus berplat nomor B 7701 TGA itu membawa 59 penumpang, keluarga guru SD Sayang Jatinangor, Sumedang. Sedianya mereka akan berwisata ke Pangandaran.

Bus dikemudian Dedi Kurnia (42), warga Cicalengka, Bandung. Dedi diduga mengantuk sehingga tak mampu mengendalikan kendaraannya, Sabtu dini hari tersebut. Dedi selamat dalam kecelakaan tersebut.

Hingga kemarin, Dedi masih menjalani pemeriksaan di Mapolres Tasikmalaya Kota.

"Statusnya masih sebagai saksi. Kami terus melakukan pemeriksaan sekaligus melakukan penyelidikan," kata Kapolres Tasikmalaya Kota, AKBP Aszhari Kurniawan, di lokasi kejadian, kemarin.

Baca juga: Siti Munawaroh Guru Muda Korban Bus Masuk Jurang di Tasik Belum Ditemukan, Pencarian Terus Dilakukan

Selain melakukan pencarian korban yang hilang, kemarin tim gabungan juga mengevakuasi bus pariwisata itu dari dasar jurang.

Kemarin sore, bus dsudah diamankan sementara di Mapolsek Rajapolah. Kondisi bus nyaris tak berbentuk. Bagian atap copot akibat bus jatuh ke jurang dalam posisi terbalik dengan seluruh ban di atas.

Bagian depan bus juga sudah tak berbentuk.

Sebelum masuk jurang sedalam 10 meter, bus sempat menabrak pohon mahoni hingga tumbang.

Di lokasi kecelakaan, hampir seluruh jok penumpang copot. Berserakan dipenuhi lumpur, di antara serpihan benda-benda lainnya yang diduga milik para penumpang.

Periksa Urine

Pengamat Transportasi Azas Tigor Nainggolan meminta polisi juga memeriksa urine sopir dari bus yang mengalami kecelakaan di Jalan Raya Rajapolah, Sabtu.

Hal itu, kata Tigor, penting untuk mengetahui kelaikan sopir saat mengemudikan bus.

"Polisi harus memeriksa urine si sopir untuk melihat kondisi kelaikan tubuh sopir, mengandung alkohol atau zat yang berasal dari narkotika atau tidak," kata Tigor, kepada Kompas.com, Sabtu (25/6) malam.

Baca juga: Korban Tragedi Bus Masuk Jurang di Tasik Dibawa ke RSUD Sumedang, Bupati Gratiskan Biaya Pengobatan

Tak hanya itu, Tigor juga meminta polisi untuk memeriksa manajemen kerja perusahaan dari bus pariwisata yang alami kecelakaan.

Sebab, kata Tigor, kecelakaan itu terjadi karena sopir sempat tertidur beberapa detik hingga akhirnya bus masuk jurang.

"Penyebabnya bisa jadi si sopir kecapean atau juga kurang istirahat dan kurang tidur. Kondisi tidur sesaat itu akibatnya sangat berbahaya," ujarnya.

Tigor mengatakan, kecelakaan akibat si sopir tidak laik bekerja sudah sering terjadi dan harusnya membutuhkan pengawasan serius dari pemerintah.

Menurut Tigor, agar kejadian kecelakaan lalu lintas bus akibat sopir kelelahan atau kurang istirahat tidak terjadi lagi, perlunya peran pemerintah melakukan pengawasan lebih ketat untuk menegakan aturan pasal 90 UU Lalu Lintas dan Angkutan Jalan.

"Pengawasan harus dilakukan agar tidak jatuh korban manusia pengguna layanan angkutan umum, seperti bus pariwisata yang sering alami kecelakaan," ujarnya.

(firman suryaman/kompas.com)

Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved