Kengerian Kebakaran di Lapas Tangerang 2021 Lalu Diungkap Sipir: Pegang Korban, Kulitnya Meleleh
Adalah DAP (25) narapidana teroris yang sempat selamat karena berlindung di bak kamar mandi selama api mengamuk membakar Lapas Kelas I Tangerang.
Berbekal kain dingin yang sudah diceburkan ke air, Yoga terus berteriak ke narapidana lewat ventilasi udara.
"Pak tolong pak tolong," Yoga menirukan suara narapidana saat api membakar mereka.
"Saya tidak ada ilmu kebakaran sama sekali, saya mikir bagaimana caranya orang ini bisa nerjang api saya cuma bawa kain basah dan menyemangati mereka untuk terjang api," kata dia.
Dari fakta persidangan, terungkap bila keempat terdakwa memiliki tugas dan fungsi berbeda.
Seperti Rusmanto, yang bertugas sebagai komandan regu yang tengah piket berjaga.
"Pada malam kejadian, seharusnya personil lengkap berjumlah 13 orang, namun satu orang tidak masuk, jadi saat itu hanya 12 orang," ungkap Rusmanto.
Sementara, terdakwa lain yakni Yoga dan Suparto adalah juga sipir yang berada di bawah komandonya.
Kepada majelis hakim, Yoga mengaku tengah berjaga sendiri untuk Blok C dan menara Pos 3.
Sementars Suparto berjaga di blok B dan menara Pos 2.
Lalu, Panahatan adalah satu-satunya petugas listrik yang bekerja di Lapas Kelas I Tangerang.
Pada saat itu, hanya 12 orang sipir yang berjaga untuk 8 blok di Lapas Kelas I Tangerang.
Ruswanto pun mengaku kepada majelis hakim yang diketuai Aji Suryo, jumlah 12 personel tersebut sangatlah kurang.
"Dulu saya pernah usulkan idelanya satu regu itu diisi 20 personel, tapi ya belum. Memang jumlah segitu kurang," kata Ruswanto dipersidangan.
Keempatnya pun saling memberikan saksi peran masing-masing pada saat kejadian.
Dari persidangan akan dilanjutkan kembali pada pekan depan.