84 Ekor Sapi di Bandung Barat Mati Akibat Wabah PMK, Vaksinasi Mulai Dilakukan
Hingga saat ini jumlah hewan ternak yang terpapar PMK di KBB mencapai 4.904 ekor yang tersebar di 14 kecamatan
Penulis: Hilman Kamaludin | Editor: Seli Andina Miranti
Laporan Wartawan Tribun Jabar, Hilman Kamaludin
TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG BARAT - Puluhan ekor sapi perah dan sapi potong di Kabupaten Bandung Barat (KBB) mati akibat terpapar Penyakit Mulut dan Kuku (PMK), sehingga pemerintah mulai melakukan vaksinasi terhadap hewan ternak tersebut.
Berdasarkan data Dinas Peternakan dan Perikanan (Dispernakan) KBB, hingga saat ini jumlah hewan ternak yang terpapar PMK mencapai 4.904 ekor yang tersebar di 14 kecamatan dengan populasi yang paling banyak di Kecamatan Lembang, Parongpong, dan Cisarua.
Kepala Dispernakan Bandung Barat, Undang Husni Tamrin mengatakan, dari total kasus PMK tersebut, sebanyak 3.609 ekor di antaranya sudah sembuh, 84 ekor sapi mati, dan 104 ekor sapi harus dipotong bersyarat.
• Ridwan Kamil Minta Warga Jabar Tak Khawatir PMK, 40 Persen Ternak Terpapar Kini Sembuh
"Tapi tingkat kematian itu sangat rendah sekitar hanya 2 persen. Untuk sapi yang mati itu sapi yang lemah, seperti sapi pedet dan sapi yang komorbid," ujar Undang saat ditemui di Lembang, Senin (20/6/2022).
Selain sudah berdampak pada kematian hewan ternak, wabah PMK ini, kata Undang, sangat berdampak pada kondisinya sapi karena sapi yang sudah terpapar penyakit ini bisa mengalami penurunan produksi susu hingga bobot berat badan.
"Sampai 75 persen turun produksi (susu). Dari satu ekor misalnya normalnya 15 liter, kalau terkena PMK paling 3-5 liter. Tapi sapi yang terkena PMK masih bisa dikonsumsi," katanya.
Untuk mencegah penyebaran dan kematian sapi akibat wabah PMK tersebut, pihaknya mulai melakukan vaksinasi terhadap hewan ternak dengan jumlah sasaran mencapai 30 ribu ekor sapi perah.
"Kita rencana untuk sapi perah saja 30 ribu kalau untuk sapi potong kita lebih kepada pencegahan atau isolasi di beberapa wilayah yang memang sangat diperlukan untuk menahan penyebaran," ucap Undang.
Pada pekan ini, kata dia, ada 1.100 dosis vaksin yang yang akan disuntikan terhadap sapi yang masih sehat, sedangkan untuk sisanya masih menunggu kiriman dari pemerintah pusat.
"Hari ini kita mengadakan vaksinasi untuk sapi perah mengingat sapi pemeliharaannya lama sehingga kami prioritaskan lebih awal. Sekarang untuk sapi yang masih sehat dulu," katanya.
Baca juga: Hewan Ternak Kena PMK Bisa Dikonsumsi, namun Tak Semua Bagian Aman Dimakan, Bagian Ini Tak Boleh
Sementara untuk sapi yang terkena wabah PMK, kata dia, baru akan disuntikan vaksin setelah enam bulan kemudian.
"Masa inkubasi PMK itu paling lama 14 hari, paling singkat 3 hari. Jadi sapi yang tertular itu kita sembuhkan dulu, enam bulan kemudian baru divaksin," ujar Undang.
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/jabar/foto/bank/originals/vaksinasi-terhadap-sapi-untuk-mencegah-pmk.jpg)