Banjir Rob Rusak Pohon di Pesisir Cipatuguran Sukabumi, Ombak Semakin Dekat ke Pemukiman
Banjir rob terjadi sejak Minggu (12/6/2022) hingga pagi tadi masih terjadi dan makin mendekati pemukiman
Penulis: M RIZAL JALALUDIN | Editor: Seli Andina Miranti
Laporan Kontributor Tribunjabar.id Kabupaten Sukabumi M Rizal Jalaludin
TRIBUNJABAR.ID, SUKABUMI - Banjir rob terjadi di Pantai Cipatuguran perbatasan RW 20 dan 21 Kampung Cipatuguran, Kelurahan/Kecamatan Palabuhanratu, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, Rabu (15/6/2022).
Ketua Paguyuban Cipatuguran, Iskandar mengatakan, banjir rob terjadi sejak Minggu (12/6/2022) hingga pagi tadi masih terjadi dan merusak sejumlah pohon kelapa. Terlihat puluhan pohon kelapa tumbang beserta akarnya, kondisinya kini ombak semakin dekat ke pemukiman warga.
"Terjadi itu sejak dibangunnya break water untuk pelabuhan Batu Bara pada tahun 2012, dari tahun 2012 sampai saat sekarang artinya sudah 10 tahun, nah 10 tahun diperkirakan menghabiskan tanah pesisir pantai kurang lebih 150 meter. Nah untuk sekarang ini saat yang sangat kritis bagi masyarakat Cipatuguran yang posisinya ada di tepi pantai ini sudah sangat kritis mendekat ke pemukiman," ujarnya.
Ia mengatakan, selama 10 tahun dibangunnya area pelabuhan bongkar muat batu bara, saat ini waktu yang sangat kritis karena semakin dekat ke pemukiman. Warga pun berharap pemerintah cepat tanggap mengatasi peristiwa ini.
"Jadi inilah yang artinya selama 10 tahun, inilah waktu yang sangat kritis tentang masalah abrasi. Ini pohon kelama sudah lama sekali, kemarin dari mulai bulan 1, bulan 2 dan terakhir sekarang dari mulai tanggal 12 gelombang kemarin besar itu. Harapan warga, warga artinya sudah bekerja keras untuk penanggulangan masalah abrasi, kita sudah berbicara dengan PLTU, DPRD Kabupaten, tapi baru sebatas ini penanganannya," katanya.
Di lokasi yang sama, Ketua RW 21, Ujang Sudira mengatakan, dari Pemerintah Kecamatan Palabuhanratu telah mendatangi lokasi dan berbicara langsung dengan pihak PT Indonesia Power untuk penanganan peristiwa tersebut.
"Ya beliau kemarin datang ke tempat ini mau langsung berbicara dengan PT Indonesia Power dengan keadaan situasi sekarang ini, dikarenakan ini semakin lama makin habis pesisir Kampung Cipatuguran sudah merapat dengan pemukinan warga, ini hanya tinggal 4 atau 5 meter lagi. Kemarin beliau datang ke sana alhamdulillah sudah ada tanggapan mau dibangun pakai karung geobag sebanyak 800 karung untuk penanganan sementara," terangnya.
Ia mengatakan, warga berharap ada penanganan permanen dengan pembuatan break water yang lebih baik agar peristiwa serupa tidak terjadi dan warga merasa aman.
Baca juga: BMKG Keluarkan Peringatan Dini Banjir Rob di Pesisir Indramayu dan Cirebon Berlangsung Tanggal Ini
"Seandainya dipikirkan sudah diterima misalkan karung geobag yang untuk sementara ya ditakutkan ada gelombang pasang yang lebih besar yang lebih berhaya sama masyarakat. Yang diharapkan warga itu break water dibangunnya yang permanen, waktu dulu pernah mengajukan. Namun, sampai sekarang belum juga kunjung, kurang tahu mandeknya di mana, kurang tahu bagaimana," jelasnya.
