Cerita Mamat Rahmatullah, Bhabinkamtibmas Desa Suci Cirebon yang Dirikan PKBM dan Klinik Gratis

Cerita inspiratif datang dari Bripka Mamat Rahmatullah, Bhabinkamtibmas Desa Suci, Kecamatan Mundu, Kabupaten Cirebon.

Penulis: Ahmad Imam Baehaqi | Editor: Giri
Tribun Cirebon/Ahmad Imam Baehaqi
Bripka Mamat Rahmatullah saat mengajar di PKBM Yayasan Akbar Bintang Rahmatullah Desa Sindangmekar, Kecamatan Dukupuntang, Kabupaten Cirebon, Senin (13/6/2022). 

"Semuanya gratis, enggak dipungut biaya apa pun, dan siapa saja boleh ikut belajar di sini. Kami sangat terbuka kepada siapa pun yang ingin belajar," ujar Mamat Rahmatullah.

Ia mengatakan, yayasan miliknya juga sangat terbuka untuk para mantan narapidana yang baru keluar dari penjara untuk mengikuti pembelajaran paket maupun pelatihan keterampilan.

Pihaknya memastikan mereka bakal diterima tanpa syarat dan dapat mengikuti pembelajaran hingga mendapatkan ijazah serta keterampilan tertentu.

Agar para mantan narapidana tersebut memiliki keterampilan untuk melanjutkan hidupnya sebagai wirausahawan, sehingga tidak terjerumus kembali ke tindakan kriminal.

Saat itu, Mamat juga mendatangi beberapa pemuda yang menjadi peserta pelatihan mengelas di sebuah bengkel yang berada tak jauh dari ruang kelas.

Ia pun turut mencontohkan cara mengelas dan memotong besi menggunakan gerinda. Kedua tangannya tampak piawai menggunakan peralatan tersebut.

"Pelatihan keterampilannya dilaksanakan di Bengkel Kamtibmas, dan gratis juga. Para peserta akan mendapat berbagai pelatihan keterampilan sesuai yang diminatinya," kata Mamat Rahmatullah.

Pelatihan keterampilan yang diajarkan di Bengkel Kamtibmas tersebut di antaranya mengelas, teknisi AC, dan pembuatan serta finishing mebel.

Mamat menyampaikan, saat ini para peserta pelatihan keterampilan itu belum terlalu banyak karena sarana dan prasarana yang tersedia di Bengkel Kamtibmas terbatas.

Namun, pihaknya memastikan para peserta dapat mengikuti pelatihan tersebut tanpa dipungut biaya hingga kemampuannya mumpuni untuk memulai berwirausaha.

"Mudah-mudahan, rezekinya selalu dicukupkan oleh Allah Swt sehingga seluruh kegiatan pembelajaran maupun pelatihan tetap berjalan," ujar Mamat.

Selain itu, Mamat dan istrinya dr Sri Indahyati juga membuka klinik yang memberikan pelayanan kesehatan dan obat-obatan secara gratis kepada masyarakat kurang mampu.

Klinik Pratama Rahmat yang berada di rumahnya itu pun rata-rata setiap harinya melayani hingga 60-an pasien yang merupakan warga kurang mampu.

Lagi-lagi, Mamat menggunakan uang pribadinya untuk menyediakan klinik dan memberikan pelayanan kesehatan serta obat-obatan kepada pasien yang datang.

Mengenai alasannya membuka lembaga pendidikan hingga klinik kesehatan yang digratiskan untuk masyarakat, Mamat tampak hanya memberi jawaban singkat.

"Pada hakikatnya manusia yang paling baik adalah manusia yang bermanfaat untuk orang lain. Kalau kita bisa melakukan yang seperti ini, kenapa tidak?" ujar Mamat. (*)

Sumber: Tribun Cirebon
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved