Ada Serangan PMK, Bursa Sapi Lokal untuk Kurban di Kota Tasikmalaya Tetap Bergairah
Di tengah munculnya serangan penyakit mulut dan kuku (PMK), penjualan sapi lokal untuk kurban di Kota Tasikmalaya tetap bergairah.
Penulis: Firman Suryaman | Editor: Seli Andina Miranti
Laporan Wartawan Tribun Jabar, Firman Suryaman
TRIBUNJABAR.ID, TASIKMALAYA - Di tengah munculnya serangan penyakit mulut dan kuku (PMK), penjualan sapi lokal untuk kurban di Kota Tasikmalaya tetap bergairah.
Seperti yang terjadi pada lapak sapi milik H Ade di Jalan Gubernur Sewaka, sebagian besar sapi yang dijajakan sudah dipesan.
"Tahun ini saya menyediakan 36 ekor sapi dan sebagian besar sudah ada pembelinya," kata Ade, saat ditemui, Minggu (12/6/2022) petang.
Baca juga: Kian Masif, Jumlah Hewan Ternak yang Terjangkit PMK di Kabupaten Cirebon Kini di Angka 748 Ekor
Pembeli tak hanya dari Tasikmalaya, tapi juga Bandung dan wilayah Jabodetabek.
Harganya bervariasi, mulai dari Rp 16 juta hingga 40 juta epr ekor. Yang termahal bobotnya mencapai 8 kuintal.
Menurut Ade, seluruh sapi yang dijualnya murni sapi lokal hasil penggemukan di selatan Kabupaten Tasikmalaya.
"Tidak ada sapi dari wetan (Jateng dan Jatim). Ini semua sapi lokasi dari selatan Tasikmalaya, seperti Cibalong, Karangnunggal dan Cipatujah," ujar Ade.
Ade yang sudah 26 tahun jualan sapi lokal, menyebutkan, sapi lokal lebih tahan penyakit apa pun termasuk PMK.
"Pasalnya sapi hanya diberi makan rerumputan tanpa konsentrat. Sering dimandikan sehingga selalu bersih dan sehat," kata Ade.
Baca juga: Di Tengah Wabah PMK, MUI Ciamis Minta Warga yang Akan Menyembelih Tak Lakukan Ini Saat Idul Adha