Kesbangpol Ungkap Aktivitas Kelompok Khilafatul Muslimin yang Memiliki Markas di Kota Cimahi
Kesbangpol Kota Cimahi mengungkap fakta baru terkait aktivitas kelompok Khilafatul Muslimin yang memiliki markas d
Penulis: Hilman Kamaludin | Editor: Giri
Laporan Wartawan Tribun Jabar, Hilman Kamaludin
TRIBUNJABAR.ID, CIMAHI - Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Kota Cimahi mengungkap fakta baru terkait aktivitas kelompok Khilafatul Muslimin yang memiliki markas di wilayahnya.
Seperti diketahui, kelompok ini memilki markas di musala tanpa nama yang ada di gang kecil, tepatnya di Jalan Sadarmanah, Gang Unjani Nomor 33 B, RT 05/06, Kelurahan Cibeber, Kecamatan Cimahi Selatan, Kota Cimahi.
Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Badan Kesbangpol Kota Cimahi, Mardi Santoso, mengatakan, berdasarkan informasi yang diterimanya, aktivitas kelompok ini di Kota Cimahi hanya berupa pengajian.
"Kurang lebih (aktivitas Khilafatul Muslimin) sudah dua hingga tiga tahun, itu berdasarkan informasi yang sudah kami terima," ujar Mardi saat dihubungi, Minggu (5/6/2022).
Terkaitnya munculnya kelompok Khilafatul Muslimin di Kota Cimahi ini, pihaknya sudah berkoordinasi dengan pihak terkait. Dia berpesan kepada masyarakat untuk sama-sama menjaga kondusifitas.
Baca juga: Ridwan Kamil dan Istri Temui Warga yang Takziah di Halaman Gedung Pakuan
Baca juga: Ramai di Media Sosial Kota Sukabumi Punya Air Terjun di Jalan RA Kosasih, Ternyata Ini Faktanya
"NKRI itu sudah harga mati. Mudah-mudahan kita tetap bisa menjaga kekondusifan kota ini," kata Mardi.
Hal senada dikatakan Ketua RW 06, Asep Saefudin. Menurutnya, kelompok ini hanya menjalankan aktivitas keagamaan seperti pengajian, kajian Al-Qur'an, dan sedekah.
"Kalau dari laporan Pak RT, setiap kegiatannya itu ada pemberitahuan. Biasa saja, informasinya akan ada kegiatan keagamaan, pengajian biasa. Jadi sejauh ini memang enggak ada yang aneh," ujarnya.
Baca juga: Merasa Tertekan, Murid SD di Bandung Barat yang Jadi Korban Tindak Asusila Dapat Trauma Healing
Dia mengatakan, kebanyakan jemaah Khilafatul Muslimin berasal dari luar daerah. Tetapi ada sebagian warganya yang ikut pengajian tersebut namun jumlahnya tidak banyak.
"Enggak lebih dari lima kepala keluarga," kata Asep.
Seperti diketahui, kelompok ini tengah menjadi sorotan masyarakat karena melakukan aksi konvoi dengan menggunakan atribut lengkap seperti seragam berwarna hijau dan bendera sambil membagikan selebaran tulisan. (*)