Soal Geger Konvoi 'Khilafatul Muslimin', TB Hassanudin: Apakah Tepat Ditangani Densus 88?
Tubagus (TB) Hasanuddin, anggota DPRD RI dari daerah pemilihan Sumedang-Majalengka-Subang, berbicara tentang "Khilafatul Muslimin".
Penulis: Kiki Andriana | Editor: Hermawan Aksan
Laporan Kontributor TribunJabar.id, Sumedang, Kiki Andriana
TRIBUNJABAR.ID, SUMEDANG - Tubagus (TB) Hasanuddin, anggota DPRD RI dari daerah pemilihan Sumedang-Majalengka-Subang, berbicara tentang geger konvoi pengendara sepeda motor beratribut "Khilafatul Muslimin".
Jenderal purnawirawan itu mengatakan bahwa yang sedang ramai diperbincangkan di media sosial itu kini telah ditangani polisi.
"Itu sudah ditangani polisi dan nanti oleh polisi diperiksa apakah melanggar undang-undang atau tidak," kata Tubagus Hasanuddin saat dihubungi TribunJabar.id dari Sumedang, Rabu (1/5/2022).
Namun, dia berpandangan lain soal "ideologi" Khilafatul Muslimin pada tataran ide, bukan praktik.
Menurutnya, semua orang boleh bercita-cita terhadap sesuatu.
"Semua orang boleh bercita-cita dan selama itu tidak menjadi tindakan, apalagi yang merusak, itu tidak melanggar undang-undang," katanya.
Sebaliknya, kata politikus PDI-P ini, jika ideologi itu berbuah tindakan, kemudian para pemeluk ideologi itu menyebarkan dan melakukan tindakan-tindakan kekerasan, itu sudah melanggar undang-undang.
"Apakah sudah tepat peristiwa seperti ini ditangani Densus 88 Antiteror? Ya, tanya Densus. Densus itu polisi."
"Peristiwa ini sudah ditangani polisi," katanya.
Di Jawa Barat, gerakan konvoi Khilafatul Muslimin ini telah muncul di Cimahi dan Karawang.
Di tempat lain, seperti Jakarta dan Brebes, konvoi ini juga muncul.
Para pelaku konvoi berpakaian warna hijau dengan tulisan-tulisan usungan terhadap sistem khilafah yang diklaim sesuai dengan tuntunan kenabian. (*)