Hasil Lab, 6 Sapi yang Diduga Terserang PMK di Majalengka Ternyata Negatif Penyakit Mulut dan Kuku

Kendati negatif PMK, Iman tak menampik bahwa ciri fisik sapi-sapi tersebut terindikasi penyakit mulut dan kuku.

Penulis: Eki Yulianto | Editor: Tarsisius Sutomonaio
Tribun Jabar/Eki Yulianto
Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian dan Perikanan (DKP3) Majalengka, Iman Firmansyah, Selasa (31/5/2022). 

Laporan Wartawan Tribuncirebon.com, Eki Yulianto

TRIBUNJABAR.ID, MAJALENGKA- Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian dan Perikanan ( DKP3 ) Majalengka memastikan wilayahnya kini masih aman dari serangan penyakit mulut dan kuku (PMK).

Terbaru, DKP3 Majalengka memastikan hasil pemeriksaan di laboratorium terhadap sampel enam sapi ternak yang berasal dari Kelurahan Babakan Jawa, Kecamatan/Kabupaten Majalengka. Hasilnya negatif.

"Uji laboratorium kami lakukan di Bale Pare, Subang Jawa Barat. Hasilnya keenam sapi tersebut telah dinyatakan negatif PMK," ujar Kepala DKP3 Majalengka, Iman Firmansyah, kepada Tribun Jabar, Selasa (31/5/2022).

Kendati negatif PMK, Iman tak menampik bahwa ciri fisik sapi-sapi tersebut terindikasi penyakit mulut dan kuku.

Di antaranya terdapat kaki yang luka dan hidung dari enam sapi tersebut mengeluarkan air liur yang banyak.

"Kami telah melakukan proses pemulihan di antaranya dengan pemberian obat kepada keenam sapi oleh dokter hewan setempat," ucapnya.

Baca juga: Penularan PMK Pada Sapi di Sumedang Meluas, Puluhan Positif dan Ratusan Bergejala PMK

Ia menyebutkan, untuk keluar masuk hewan ternak, khususnya sapi, DKP3 Majalengka telah beker jasama dengan berbagai instansi terkait, terutama Polres Majalengka.

Menurutnya, terindikasi kuat semua hewan sapi yang terkena PMK kebanyakan tertular dari sapi yang berasal dari daerah Jawa.

"Kalau hewan ternak sapi yang berada di Majalengka, kalau tidak ada penyusup dari luar InsyaAllah semuanya akan terkendali," jelas dia.

DKP3 Majalengka, ucapnya, juga akan melakukan uji laboratorium yang sama kepada hewan sapi ternak yang berasal dari Desa Mekarjaya, Kecamatan Kertajati dan sapi lainnya di Kelurahan Babakan Jawa.

Ia berharap, semuanya dalam keadaan sehat dan dinyatakan negatif penyakit mulut dan kuku.

"Ada empat hewan ternak sapi yang dilakukan pengecekan lagi. Berharap semuanya tidak ada masalah," katanya.

Baca juga: Cegah Penyakit Mulut dan Kuku Pada Hewan, DKP3 Majalengka Bakal Bentuk Tim Satgas Khusus

Diberitakan sebelumnya, seorang peternak sapi asal Kelurahan Babakan Jawa, Rosyadi (52) mengatakan enam sapinya dinyatakan terjangkit PMK.

Hal itu setelah dokter hewan dari DKP3 Majalengka telah memeriksa keenam sapinya sebanyak 3 kali.

"Satu sapi saya yang datang 11 hari lalu itu, awalnya sehat. Tapi pas hari kedua, tiba-tiba gak mau makan. Pas diperiksa dokter hewan, ternyata terjangkit virus PMK."

"Ya sekarang ada enam, tapi Alhamdulillah sekarang sudah mendingan. Awal-awal mah gak pada mau makan, tapi sekarang makannya sudah lahap, sudah intens dikasih vitamin juga."

"Sudah tiga kali diperiksa sama dokter hewan. Katanya sapi yang nularin PMK itu harus dipisahkan, nah saya sudah pisahkan. Ini juga Alhamdulillah sudah dalam proses penyembuhan," jelas Rosyadi saat ditemui di kandang sapinya di Kelurahan Babakan Jawa, Kecamatan/Kabupaten Majalengka, Sabtu (28/5/2022).


 
 
 

Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved