Pemkot Dan Dinkes Kota Sukabumi Tekan Pencegahan Stunting Pada Remaja
Pemkot dan Dinkes Sukabumi gencar mendukung pencegahan stunting dan kali ini menyasar golongan remaja
Penulis: Dian Herdiansyah | Editor: Siti Fatimah
"Di masa-mas dekat pernikahan mereka, sehingga bisa menyipkan diri untuk menjaga kesehatan dirinya. Terutama kesehatan reproduksinya berkaitan denhan supaya mereka tidam kekurangan energi, kalori dan protein. Kemudian saat hamil dan melahirkan itu melahirkan anak-anak yang sehat dan tidak ada kasus stunting lagi," kata Wita.
Upaya menggenjot penanganan stunting, kedepan pihaknya sudah menentukan bahwa setiap hari Senin merupakan hari minum tablet tambah darah di kota sukabumi.
"Ini akan dilakukan di setiap sekolah dan posyandu sebanyak 52 kali dalam setahun per pekan. Jasi mereka tiap satu pekan sekali harus minum tablet tambah darah selama setahun itu sebanyak 52 kali dan tidak boleh terputus karena ini merupakan salah satu indikator dri keberhasilan penurunann stunting," katanya.
Tren Stunting Kota Sukabumi berdasarkan Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) masih 19,1, berdasarkan aplikasi e-Pencatatan dan Pelaporan Gizi Berbasis Masyarakat (e-PPGBM) 5,1 persen. Sedangkan di Jabar masih 14 persen.
"Kemudian di nasional masih 24 persen jadi kita masih di bawah sebetulnya tetapi utk mwncegah lebih baik dripada nnti sudah terjadi stunting," katanya.