Sikap Dermawan Orang Indonesia Ternyata Bisa Berefek Buruk, Dimanfaatkan Oleh Teroris, Kata BNPT

Sikap dermawan dan suka membantu masyarakat Indonesia ternyata bisa mendatangkan hal buruk.

Editor: Giri
TRIBUN LAMPUNG/DENI SAPUTRA
ILUSTRASI - Tim Densus 88 Antiteror Mabes Polri melakukan penggeledahan di sebuah rumah di Gang Mahoni 1, Nomor 9, Way Halim Permai, Way Halim, Bandar Lampung, Rabu (3/11/2021). Penggeledahan tersebut dilakukan lantaran diduga menjadi gudang atau tempat penyimpanan barang barang milik salah satu terduga teroris yang diamankan beberapa hari lalu dan ditemukan sejumlah barang berupa ratusan kotak amal bertuliskan LAZ ABA, serta 5 unit CPU komputer yang diduga ada kaitannya dengan sumber pendanaan yang untuk kepentingan salah satu kelompok atau jaringan teroris. Direktur Pencegahan Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT), Brigjen Ahmad Nurwakhid, mengingatkan masyarakat untuk berhati-hati dan selektif dalam memberikan infak. 

Sumbangan atau donasi dilakukan dengan menyumbangkan atau memberikan uang serta aset yang dimiliki secara langsung kepada sesama anggota kelompok untuk melaksanakan aksi teror.

"Kemudian, menjual aset pribadi. Aset pribadi merupakan salah satu cara untuk mendanai diri sendiri sebagai modal untuk melaksanakan kegiatan tindak pidana terorisme. Pada aspek ini cenderung digunakan untuk biaya hijrah pergi ke luar negeri baik ke Suriah maupun Filipina untuk bergabung dengan kelompok ISIS yang ada di sana," tuturnya.

Selain itu, Ramadhan menjelaskan kelompok JAD dan AD juga pernah melakukan perampokan untuk mengumpulkan dana.

Mereka menyebut perampokan dengan istilah fa'i.

Contohnya adalah pada 2013. Saat itu, kelompok Abu Roban melakukan berbagai perampokan di bank BRI, kantor pos, dan toko bangunan. (*)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com

Sumber: Kompas
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved