Kecelakaan Maut di Tanjakan Pari Tak Surutkan Minat Peziarah ke Panjalu, Situ Lengkong Tetap Ramai

Sebagian besar merupakan bus bus besar yang membawa rombongan peserta wisata religi dengan daerah asal umumnya dari Jatim, Jateng dan Banten.

Penulis: Andri M Dani | Editor: Ravianto
Tribun Jabar/Andri M Dani
Objek wisata Situ Lengkong Panjalu, Ciamis, Jawa Barat, ditutup sementara mulai Senin (21/6/2021). 

Peziarah yang berkunjung ke Situ Lengkong tidak berkurang, tetap ramai

TRIBUNJABAR.ID,CIAMIS – Dalam seminggu terakhir jumlah bus pariwisata yang masuk kawasan Situ Lengkong Panjalu tercatat sebanyak 290 bus.

Sebagian besar merupakan bus bus besar yang membawa rombongan peserta wisata religi dengan daerah asal umumnya dari Jatim, Jateng dan Banten.

Baca juga: Sopir Bus Maut di Tanjakan Pari Sudah Dijemput Polisi, Masih Diperiksa

Umumnya berangkat dari daerah asal dengan rute wisata religi yang sudah umum yakni Cirebon, Situ Lengkong Panjalu dan Pamijahan Tasikmalaya.

”Rata-rata dalam seminggu ini ada sekitar 20 sampai 35 bus pariwisata  yang masuk OW Situ Lengkong Panjalu. Membawa rombongan peserta wisata ziarah,” ujar Kepala Dinas Pariwisata Ciamis, Budi Kurnia S.Ag MM kepada Tribun Selasa (24/5).

Bus pariwisata yang membawa rombongan peziarah tersebut ada yang masuknya dari arah persimpangan Windu Raja Kawali baru menuju Panjalu (umumnya sebelumnya berziarah dulu ke Cirebon).

Ada juga yang masuk dari arah persimpangan Pamoyanan Kadipaten jalan raya Bandung-Tasikmalaya  setelah itu melintas Panumbangan terus ke Situ Lengkong Panjalu.

Objek wisata Situ Lengkong Panjalu, yang sempat dibuka sejak Rabu (30/6/2021) setelah ditutup total selama seminggu, akhirnya harus dtutup lagi mulai Sabtu (3/7/2021) sampai Selasa (20/7/2021) menyusul diberlakukannya PPKM Darurat.
Objek wisata Situ Lengkong Panjalu, yang sempat dibuka sejak Rabu (30/6/2021) setelah ditutup total selama seminggu, akhirnya harus dtutup lagi mulai Sabtu (3/7/2021) sampai Selasa (20/7/2021) menyusul diberlakukannya PPKM Darurat. (Dok Dinas Pariwisata Ciamis)

Menyusul terjadinya peristiwa kecelakaan maut yang menimpa bus pariwisata yang membawa rombongan peziarah dari Balaraja Tangerang di Tanjakan Pari, Panumbangan Sabtu (21/5) pukul 18.00 lalu, tidak mengurangi jumlah pezarah yang datang ke Situ Lengkong Panjalu.

“Tidak ada pengaruh, jumlah pengunjung dan bus yang masuk tiga hari ini setelah kejadian tetap banyak. tetap ramai .Sekarang memang musimnya ziarah. Menjelang akhir bulan Syawal sampai Idul adha memang musim ziarah,” jelasnya.

Bulan Maulud dan bulan Haji (Idul Adha) menurut Budi memang puncak musim ziarah ke Situ Lengkong Panjalu.

Dengan rute wisata religi umumnya dari Cirebon ke Situ Lengkong Panjalu kemudian ke Pamijahan Tasikmalaya.

Dan tradisi ziarah tersebut pun sudah rutin dari daerag asal masing-masing baik yang berangkat menggunakan bus rombongan atau dengan mobil pribadi.

Dengan adanya musibah kecelakaan yang menimpa bus pariwisata rombongan peziarah asal Balaraja Tangerang dalam perjalanan dari Panjalu menuju Pamijahan di Tanjakan Pari Panumbangan Sabtu (21/5) petang lalu menurut Budi ada beberapa upaya yang akan dilakukan.

“Dalam jangka pendek Dispar akan berkoorinasi  dengan SKPD berwenang  untuk mengkaji kemungkinan dilakukannya pola shutle bis,” ujar Budi.

Dengan pola shutle bus tersebut menurut Budi, bus besar tidak langsung masuk membawa  rombongan peziarah ke Situ Lengkong Panjalu. Baik yang dari arah Kawali maupun dari arah Pamoyanan/Cihaurbeuti.

Dengan pola shutle, bus besar berhenti dan istirahat di rest area P2B Persimpangan Cihaurbeuti sisi jalan nasional jalur selatan.

“Kemudian dari rest area P2B, rombongan peserta wisata religi dialihkan ke kendaraan lebih kecil menuju Situ Lengkong Panjalu,” katanya.

Upaya lain yang mungkin bisa ditempuh katanya adalah menyediakan pos pemeriksaan kendaraan.

Bus besar yang akan masuk wilayah Panjalu diperiksa dulu kondisi kelaikan kendaraannya.

Pos pemeriksaan tersebut juga bisa mengambil tempat di rest area P2B Persimpangan Cihaurbeuti sekaligus tempat istirahat pengemudi.

Sehingga kondisi sopir bus saat menuju Panjalu terlebih ketika melintasi Tanjakan Pari yang rawan kecelakaan tersebut dalam konisi prima.

“Stamina sopir memang harus terjaga,” ujar Budi.

Jangka panjang menurut Budi, sepakat dengan wacana pelebaran jalan Panumbangan-Panjalu serta Panjalu-Kawali yang merupakan jalur utama rute perjalanan wisata religi tersebut.

Alternatif lain katanya mungkin saja dibangun jalan baru yang lebih representatif sekaligus sebagai akses menuju Bandara International Kertajati Majalengka dari arah Ciamis dan Tasikmalaya melalui Panjalu.

Sehingga kepadatan arus lalu lintas di jalan raya Kawali- Panjalu dan Panjalu-Panumbagan yang sempit tersebut berkurang (andri m dani)

Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved