Kasus Positif PMK di Sumedang Bertambah, Waspada Penularan ke Sapi Perah

Selain ada kasus positif PMK, Disnakkan juga memiliki data tentang ternak-ternak yang sakit dengan gejala seperti ternak sakit PMK.

Penulis: Kiki Andriana | Editor: Seli Andina Miranti
Tribun Jabar/ Kiki Andriana
Sapi milik peternak di Desa Cilayung, Jatinangor, Sumedang, Jawa Barat, Jumat (20/5/2022). 

Laporan Kontributor TribunJabar.id, Sumedang, Kiki Andriana

TRIBUNJABAR.ID, SUMEDANG - Kasus positif Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) di Kabupaten Sumedang bertambah. Semula, hanya 2 ekor ternak yang dinyatakan positif. Kini, Senin (23/5/2022) sudah 5 ekor ternak.

"Jenis ternak yang positif PMK adalah sapi potong. Kelima hewan itu 2 ekor di Cilayung, Jatinangor dan 3 ekor di Desa Rancakalong, Rancakalong," kata Nandang Suparman, Kepala Dinas Peternakan dan Perikanan (Disnakkan) Kabupaten Sumedang saat diwawancarai TribunJabar.id.

Selain ada kasus positif PMK, Disnakkan juga memiliki data tentang ternak-ternak yang sakit dengan gejala seperti ternak sakit PMK.

"Ada 3 ekor ternak bergejala di desa Cilayung Jatinangor, 5 ekor desa Margajaya Tanjungsari, dan 2 ekor desa Sukamukti Tanjungmedar. Semua ternak itu sapi potong," katanya.

Baca juga: Polres Subang dan Disnak Kolaborasi Awasi Hewan Ternak untuk Cegah Penyebaran PMK.

Namun ada yang membahagiakan di tengah merebaknya wabah PMK ini, yakni, sebanyak 6 ekor sapi yang sebelumnya sakit, kini dinyatakan sembuh. Ternak-ternak itu ada di Desa Cilayung, Jatinangor.

"Kami telah bentuk Satgas Kewaspadaan Dini dan Pengendalian PMK sejak 9 Mei 2022. Kami juga telahmemeriksa dan memantau ternak di pasar hewan, kandang bandar, dan peternak sejumlah 1.300 ekor sapi, domba 116 ekor, kambing 38 ekor," ucap Nandang.

"Kami buat surat edaran untuk meningkatan kewaspadaan PMK. Surat itu ditujukan kepada bandar ternak, pengusaha ternak, KSU Tandangsari Tanjungsari yang anggotanya peternak sapi perah," ujar dia.

Prosedur umum pencegahan PMK ini adalah dengan isolasi kandang yang ternaknya terjangkit serta menyemprotkan cairan disinfektan.

"Pemberian vitamin untuk meningkatkan kebugaran tubuh ternak, pemberian analgesik dan antipiretik untuk menghilangkan gejala demam dan nyeri, pemberian antibiotik untuk mengobati infeksi sekunder," kata Nandang.

Baca juga: Terindikasi PMK, Enam Sapi di Ciamis Terpaksa Diisolasi Karena Beratnya Turun Drastis

Sumber: Tribun Jabar
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved