Kisah Oman Memulai Bisnis Ecoprint Ramah Lingkugan, Berawal Dari Hobi
Asep Rohman atau Oman yang menekuni bisnis ecoprint ramah lingkungan yang diawali dari hobi
Penulis: Putri Puspita Nilawati | Editor: Siti Fatimah
TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Bermula dari bekerja di bidang pariwisata di luar negeri, Asep Rohman (25) belajar akan bagaimana untuk tidak membuang makanan dan memanfaatkan berbagai hal untuk di daur ulang.
Pria yang lebih akrab disapa Oman ini pun melihat bagaimana masyarakat di luar sana lebih melek dan sadar akan usaha yang berkelanjutan.
Setelah pulang ke Indonesia dan berhenti bekerja, Oman menyadari bahkan kebiasaan akan memanfaatkan semua hal yang ada terutama dalam bidang fesyen pun bisa ia terapkan.
Baca juga: Kiat Sukses 2 Bersaudara Penemu Eco Racing, Febrian dan Randu, Selaraskan Bisnis dan Filantropi
Memiliki hobi di bidang fesyen, Oman pun mulai fokus untuk mengembangkan hobi yang kini menjadi usahanya dengan nama Boolao atau dibaca bulao, yang artinya biru dalam bahasa Sunda.
"Jadi hampir koleksi Boolao ini warnanya biru. Alasannya biru itu bisa jadi interpretasi dari laut, langit inspiratif di brand ini," ujar Oman saat ditemui di Trans Convention Center, Jalan Gatot Subroto No 289, beberapa waktu lalu.
Perjalanan Oman dalam membangun Boolao pun tidak instan, sebelumnya ia berkelana ke beberapa daerah di Indonesia untuk belajar akan kain.

"Saya ke Cirebon untuk belajar batik dan ke Yogyakarta belajar tentang shibori," ujar Oman.
Pria kelahiran Bandung, 25 Desember 1996 ini mengatakan, dalam membangun bisnis ini dijalaninya karena hobi dan menyukai akan tekstil dan fesyen.
"Aku suka bidang ini dan tiap hal jadinya eksplore dan keterusan, lalu dapat feedback yang bagus hingga berjalan sejak 2018 sampai sekarang," ujar Oman.
Dalam proses pembuatan produk ini, memang berbeda dengan kain pada umumnya.
Oman mengatakan, produknya berbasis ecoprint dimana dalam teknik pewarnaan kainnya menggunakan bahan alami dari alam sehingga lebih ramah lingkungan.
Baca juga: 5 Cara Bisnis Properti Modal Kecil Menguntungkan
Namun tantangan yang dialami dalam menggunakan bahan alami adalah warna yang mudah pudar sehingga kata Oman pengguna cenderung akan tetap membeli pakaian baru yang tentunya tidak sejalan dengan menghindari percepatan fesyen.
"Jadi untuk warnanya menggunakan bahan alami yang juga dicampur bahan lain sehingga nilai usia barangnya tetap bertahan lama," ucapnya.

Sejak awal dibentuk, Boolao pun meluncurkan kimono yang bisa digunakan bolak-balik sehingga pengguna bisa menggunakannya dengan gaya yang berbeda.
Oman mengatakan, bersama partner bisnisnya setiap desain yang diluncurkan dipikirkan secara matang sehingga produknya tidak hanya digunakan untuk sekali atau dua kali pemakaian saja.
Dalam membangun bisnis ini, Oman pun menyebutkan ia harus bisa terus eksplorasi supaya tidak bosan akan produknya.
Apalagi saat ini pemerintah melalui G20 pun sedang menerapkan konsep UMKM ramah lingkungan yang membuatnya semakin siap untuk mengedukasi pelanggan akan produk berkelanjutan untuk menyelamatkan masa depan.