Warga Sumedang Hadapi Iduladha di Tengah Wabah PMK, Mentan Pastikan Ternak Akan Aman Disembelih
Ada zonasi yang diterapkan pemerintah dalam lock down kandang yang ternaknya terjangkit PMK. Ada zona merah, kuning, dan hijau.
Penulis: Kiki Andriana | Editor: Seli Andina Miranti
Laporan Kontributor TribunJabar.id, Sumedang, Kiki Andriana
TRIBUNJABAR.ID, SUMEDANG - Menjelang Hari Raya Iduladha, wabah Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) ditemukan di Sumedang. Tiga ekor sapi milik warga dinyatakan positif PMK.
Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo telah mendatangi kandang milik warga di Cilayung, Jatinangor, Sumedang itu.
Mentan memastikan bahwa hewan terjangkit PMK dapat sembuh dengan cepat.
"Inkubasi selama 14 hari, PMK ada dan dapat disembuhkan, dan tidak menulari manusia," kata Syahrul Yasin di Cilayung, Rabu (18/5/2022).
Baca juga: Mentan Syahrul Yasin Datangi Kandang Sapi Terjangkit PMK di Cilayung Sumedang, Ini yang Dilakukannya
Dia mengatakan, Kementerian Pertanian (Kementan) telah menetapkan sejumlah prosedur operasi standar (SOP) dalam penanganan PMK ini. Termasuk memastikan bahwa dalam menghadapi Iduladha, hewan-hewan tetap aman untuk disembelih.
"Menghadapi Iduladha, insyaallah semua dalam proses. Kita mempersiapkannya dengan baik," katanya.
Dia mengatakan ada zonasi yang diterapkan pemerintah dalam lock down kandang yang ternaknya terjangkit PMK. Ada zona merah, kuning, dan hijau.
"Kalau hijau, tetap intervensi. Yang merah harus lakukan protap yang ada. Ada protap darurat, temporer, dan permanen," katanya.
Mentan Syahrul menegaskan bahwa hewan yang pernah terjangkit PMK bisa dimakan dagingnya. Yang penting, hewan tersebut telah mendapatkan penanganan medis.
"Yang tidak boleh dimakan itu jeroannya dan bagian hidungnya," kata Syahrul.
Baca juga: Mentan Syahrul Yasin Limpo Dukung Cara Lokal dalam Obati PMK, Datangi Kandang Sapi di Sumedang