Peternak Sapi Khawatir Wabah PMK Pengaruhi Pasokan Hewan di Kurban di Majalengka

Peternak sapi di Majalengkakhawatir dampak  wabah penyebaran penyakit mulut dan kuku (PMK) pengaruhi penjualan sapi jelang Idul Adha.

Penulis: Eki Yulianto | Editor: Mega Nugraha
Tribun Jabar / Eki Yulianto
Dokter Hewan DKP3 Majalengka didampingi petugas dari BPP Kertajati, anggota Polsek dan Koramil Kertajati memeriksa sejumlah hewan ternak untuk mencegah terjangkitnya penyakit mulut dan kuku di Desa Kertawinangun, Kecamatan Kertajati, Kabupaten Majalengka, Kamis (19/5/2022 

Laporan Wartawan Tribuncirebon.com, Eki Yulianto

TRIBUNJABAR.ID MAJALENGKA- Peternak sapi di Majalengkakhawatir dampak  wabah penyebaran penyakit mulut dan kuku (PMK) pengaruhi penjualan sapi jelang Idul Adha.

Terutama yang berkaitan dengan kebijakan karantina zonasi yang aman berpengaruh pada pasokan hewan kurban nanti.

"Untuk sekarang mah belum ada dampaknya sih," ujar peternak sapi di Desa Kertawinangun, Kecamatan Kertajati, Kabupaten Majalengka, Ade Haruman (30), Kamis (19/5/2022).

Kendati demikian, untuk jualan pada masa kurban, ia menyebut akan sangat berpengaruh. Pasalnya, ia mendapat informasi lalu lintas ternak Jawa dan Bali untuk sementara dihentikan.

Padahal untuk hewan sapi kurban bagi daerah Jabar, Banten, dan DKI sangat bergantung kepada pasokan dari daerah Bali dan NTT.

"Saya sendiri selalu ambil hewan dari Semarang, Jawa Tengah. Nah saya khawatirnya, menjelang Idul Adha tidak ada pasokan pengiriman, karena yang di kandang ini semuanya sudah dipesan," ucapnya.

Untuk menjaga hewannya tetap sehat, pihaknya mengaku mulai lebih intens membersihkan seluruh sudut kandang. Selain itu, memberikan vitamin seperlunya secara berkala.

Baca juga: Belasan Sapi di Majalengka Didatangi Dokter Hewan, Polisi hingga Tentara

"Seminggu sekali saya bersihkan, terus kasih vitamin. Pokoknya semoga hewan saya tidak terjangkit PMK, karena menjelang Idul Adha biasanya momen meraup untung," jelas dia.

Dinas Ketahanan Pangan Pertanian dan Perikanan (DKP3) Majalengka belum menemukan adanya ternak pada kandang-kandang sapi yang mengalami gejala penyakit mulut dan kuku (PMK).

Hal itu setelah dokter hewan dari dinas tersebut melakukan pemantauan ke sekian kalinya ke sejumlah peternak.

Seperti yang dilakukan pada Kamis (19/5/2022) ini, dokter hewan melakukan pemeriksaan sedikitnya ke-14 ekor sapi di Desa Kertawinangun, Kecamatan Kertajati, Kabupaten Majalengka.

Di mana, pihaknya menyatakan seluruh hewan jenis sapi yang diperiksa masih dalam keadaan sehat. Artinya, belum ditemukan hewan yang mengalami gejala penyakit mulut dan kuku (PMK).

"Alhamdulillah sekarang ini, dari awal sampai sekarang belum ditemukan hewan yang berpenyakit PMK," ujar Dokter Hewan DKP3 Majalengka, Febri Putra Eka saat ditemui selepas kegiatan, Kamis (19/5/2022).

Kendati masih terbilang aman, pihaknya menyarankan untuk para peternak agar tetap menjaga kebersihan kandang.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved