Moblitas Hewan Ternak Antar Daerah Dipantau Ketat, Wabah PMK Bisa Menyebar Dalam Radius 11 Km
Kementerian Pertanian memantau mobilitas pengangkutan hewan ternak dari satu daerah ke daerah lainnya. ada zonasi merah, kuning, dan hijau untuk daera
Penulis: Kiki Andriana | Editor: Darajat Arianto
Laporan Kontributor TribunJabar.id, Sumedang, Kiki Andriana
TRIBUNJABAR.ID, SUMEDANG - Kementerian Pertanian memantau mobilitas pengangkutan hewan ternak dari satu daerah ke daerah lainnya.
Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo mengatakan bahwa ada zonasi merah, kuning, dan hijau untuk daerah-daerah yang telah ditemukan padanya ternak terjangkit penyakit mulut dan kuku (PMK).
"Lock down atau penutupan area ditetapkan oleh posko dikoordinir Bupati. Lalu lintas dalam Provinsi ditentukan posko yang dikomandoi oleh Gubernur, dan antar Provinsi dikendaliklan oleh Kementan," kata Syahrul Yasin saat diwawancarai TribunJabar.id, di Desa Cilayung, Kecamatan Jatinangor, Sumedang, Rabu (18/5/2022).
Dia mengatakan jika mobilitas menggunakan jalan tol, tentu pihaknya akan melibatkan aparat kepolisian dalam pemantauan mobilitas ini.
"Boleh berpindah asal dipatuhi SOP-nya," kata Mentan.
Dia mengatakan warga tak perlu panik dengan PMK ini. Wabah ini ada tetapi hewan bisa sembuh dengan cepat.
Di Sumedang sendiri, kata Syahrul, sudah disiapkan 17 dokter hewan yang oleh Kementan terus dberi pelatihan dalam penanganan PMK ini.
"Kita tangani ini dan tidak perlu panik," katanya.
Namun, Mentan memperingatkan bahwa wabah ini bisa berpindah melalui udara dan kontak langsung.
Wabah ini menurut Syahrul bisa berjalan hingga radius 3-11 kilometer.
"Kalau habis dari kandang yang ternaknya terjangkit, disinfektan, minimal pada kaki," katanya.
Pakai Pengobatan Lokal
Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo mendatangi kandang sapi di Desa Cilayung, Kecamatan Jatinangor, Sumedang, Rabu (18/5/2022) sore, tempat tiga ekor sapi di dalamnya terjangkit PMK atau penyakit mulut dan kuku.
Syahrul didampingi Bupati Sumedang Dony Ahmad Munir dan sejumlah orang penting lainnya.

Rombongan ini memasuki kandang ternak milik Jajang Nurjaman dengan mengenakan alat pelindung diri (APD) lengkap.
"Kami, Bupati juga Danrem datang untuk memastikan bahwa kekuatan yang ada di jajaran pemerintah, di Kementan, terkhusus Dirjen Peternakan telah bergerak menanggapi suspek PMK ini," kata Syahrul.
Da mengatakan di Indonesia, telah ditemukan PMK di 48 Kabupaten di 16 Provinsi.
Di Sumedang, Mentan mengintervensi pemerintah kabupaten untuk secara serius menangani PMK ini.
Baca juga: Kandang Tiga Ekor Sapi Terjangkit PMK di Sumedang Disemprot Disinfektan, Begini Kondisi Sapinya
"PMK ada, tapi proses penyembuhannya sangat maksimal, tingkat kematian juga sangat sedikit," kata Syahrul.
Dalam soal ini, Kementan juga mengintervensi daerah dengan obat-obatan, vitamin, antibiotik, dan sangat menjunjung cara pengobatan lokal di masing-masing daerah.
"Herbal yang dipakai di masing-masing daerah sangat bagus. Itu kearifan lokal," katanya. (*)