Ini Makna Kirab Panji dan Mahkota Binokasih Bagi Bupati Sumedang Dony Ahmad Munir

Dari acara kirab itu harus diambil makna, bahwa Sumedang dengan usia ratusan tahun ini prosesnya tidak mudah.

Penulis: Kiki Andriana | Editor: Seli Andina Miranti
Tribun Jabar/ Kiki Andriana
Bupati Sumedang, Dony Ahmad Minir saat diwawancarai TribunJabar.id disela Kirab Panji dan Mahkota 2022 Karaton Sumedang Larang, Senin (16/5/2022). 

Laporan Kontributor TribunJabar.id Sumedang, Kiki Andriana

TRIBUNJABAR.ID, SUMEDANG - Sumedang menginjak usia ke-444 tahun. Kirab Panji dan Mahkota Binokasih pada Senin (16/5/2022) menjadi kemeriahan tersendiri dalam rangkaian acara ulang tahun ini.

Selain meriah, kirab punya makna tersendiri bagi Bupati Sumedang, Dony Ahmad Munir. Politisi Partai Persatuan Pembangunan (PPP) ini mengatakan kirab harus bermakna refleksi.

"Saya berbahagia ada kirab panji dan mahkota. Sebuah refleksi bagaimana dahulu panji dibawa oleh Prabu Aji Putih dari Darmaraja,"

"Dan mahkota Binokasih adalah sejarah ketika Kerajaan Sumedang menjadi penerus Kerajaan Sunda (Pajajaran). Mahkota diserahkan Prabu Siliwangi melalui hulu balangnya kepada Pangeran Geusan Ulun," kata Bupati di sela-sela acara kirab.

Baca juga: Meski Covid-19 Landai, Kirab Panji dan Mahkota Binokasih di Sumedang Digelar dengan Prokes Ketat

Dia mengatakan, dari acara kirab itu harus diambil makna, bahwa Sumedang dengan usia ratusan tahun ini prosesnya tidak mudah. Banyak rintangan yang dalam menghadapi rintangan itu, pemerintah dan warga harus menjadikannya contoh.

"Kedua, dengan kirab ini, kita mendoakan mereka yang sudah membangun Sumedang, semoga mereka mendapatkan lindungan dan ampunan Allah di alam kubur," kata Bupati.

Dia mengatakan, kirab juga harus menjadi momentum evaluasi. Bahwa yang telah baik di Sumedang harus dipertahankan, yang kurang baik harus diperbaiki.

"HUT harus jadi inspirasi dan motivasi untuk memajukan Sumedang. Menyamakan visi dan persepsi untuk memajukan Sumedang," katanya.

Dengan filosofi Insun Medang Insun Madangan yang kemudian menjadi kata "Sumedang", warga Sumedang harus bermanfaat bagi bangsa dan negara.

"Mari sama-sama, Semua orang Sumedang membulatkan tekad jadi bagian sejarah," kata Dony.

Baca juga: 2 Tahun Absen karena Covid-19, Warga Antusias Saksikan Kirab Panji dan Mahkota Binokasih di Sumedang

Sumber: Tribun Jabar
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved