Mak Esih Bisa Terseyum Gembira, Gubuknya di Padatnya Bandung yang Nyaris Ambruk Segera Direnovasi

Kondisi Mak Esih yang tinggal di gubuk yang nyaris ambruk menyita perhatian sejumlah pihak.

TRIBUNJABAR.ID/MUHAMAD SYARIF ABDUSSALAM
Mak Esih (85) di rumahnya di Jalan Baturengat, Kelurahan Cigondewahkaler, Kecamatan Bandungkulon, Kota Bandung dan segera direnovasi Gubernur Jabar. 

TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Mak Esih (85) kini bisa bernapas lega.

Gubuk reyot yang ditinggalinya di Jalan Baturengat, Kelurahan Cigondewahkaler, Kecamatan Bandung Kulon, Kota Bandung, segera direnovasi. Setelah rampung, ia tidak akan khawatir atap rumahnya ambruk.

Kisah Mak Esih yang tinggal di gubuk reyot yang nyaris roboh, diungkap Tribun Jabar, pekan lalu.

Tersebarnya kabar Mak Esih pun segera menarik perhatian Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil. Melalui Jabar Quick Response (JQR), Gubernur pun menggunakan dana bantuannya untuk secepatnya merenovasi rumah tersebut.

Penyaluran bantuan dilaksanakan di kantor Kelurahan Cigondewahkaler, disaksikan oleh Lurah Cigondewahkaler, pihak kepolisian, LPPM, PKK, tokoh masyarakat, dan perwakilan keluarga.

Manager Operasional JQR Nizar Ilyassa, timnya atas perintah Gubernur segera menidaklanjuti informasi dari masyarakat yang mereka terima tentang kemalangan yang menimpa Mak Esih.

Sesuai prosedur, mereka lebih dulu melakukan verifikasi dan survei. Baru setelah memastikan semuanya sesuai, mereka pun menindaklanjuti dengan memberikan dana bantuan pembangunan rumah.

“Dana yang diberikan merupakan dana stimulus pembangunan. JQR juga mengajak pihak lainnya untuk ikut berkontribusi membantu Mak Esih agar tinggal di rumah yang layak huni,” ujarnya melalui ponsel, Kamis (12/5/2022).

Nizar menjelaskan berdasarkan hasil survei, diketahui dalam kesehariannya Mak Esih sangat bergantung kepada keluarga, warga sekitar, dan bantuan dari pemerintah.

Pembangunan rumah akan dilakukan secara gotong royong dari warga setempat. Selama proses pembangunan, Mak Esih akan tinggal di rumah sementara yang disiapkan oleh aparatur kewilayahan.

Emak Esih, wanita lansia yang tinggal di rumah tak layak huni di Kawasan Jalan Baturengat, Kelurahan Cigondewah Kaler, RT 01/01, Kecamatan Bandung Kulon, Kota Bandung.
Emak Esih, wanita lansia yang tinggal di rumah tak layak huni di Kawasan Jalan Baturengat, Kelurahan Cigondewah Kaler, RT 01/01, Kecamatan Bandung Kulon, Kota Bandung. (Tribun Jabar)

“Semoga kolaborasi ini menjadi pemantik atau contoh untuk saling gotong royong jika menemukan kejadian serupa di wilayah Cigondewah,” tuturnya

Kondisi rumah Mak Esih memang sudah sangat memprihatinkan. Berada di dalam gang dan hanya bisa dimasuki satu orang, keberadaan Emak Esih ini seolah luput dari pandangan yang melintas.

Dinding rumah Mak Esih yang hanya terbuat dari anyaman bambu tampak telah menghitam. Penuh tambalan di sana-sini agar air tak menembus dinding.

Bagian atap rumah separuhnya sudah ambruk. Dari separuh atap yang terbuka itu langit bisa langsung terlihat dari dalam rumah. Ini juga membuat air hujan bisa langsung masuk dan membanjiri lantai semen rumah Mak Esih.

Tak jauh dari tempat tidurnya, ada beberapa ember berisi air. Masuk ke rumah Mak Esih, hawa lembap dan bau jamur langsung terasa. Di sana juga tak ada kamar mandi.

Untuk keperluan mandi, cuci, kakus (MCK), Mak Esih harus berjalan cukup jauh ke toilet umum yang berada di dekat masjid.

Ditemui Tribun Jabar, pekan lalu, Mak Esih mengaku sempat memiliki tiga anak dari dua kali pernikahannya. Namun, suami, baik yang pertama maupun yang kedua, serta ketiga anaknya kini semua sudah meninggal.

"Kalau anak Emak masih ada ya sepertinya enggak akan seperti ini," kata Mak Esih.

Untuk memenuhi kebutuhannya sehari-hari, selain bekerja menjadi kuli asin di Pasar Ciroyom, Mak Esih juga mengandalkan kemurahan hati warga sekitar.

"Bulan Puasa, alhamdulillah banyak yang memberi," ujarnya.

Sejak tiga tahunan ini, Mak Esih juga kerap menerima bantuan secara rutin dari Rahmat, yang sehari-hari mengajar di SMP Negeri 55 Bandung.

Rahmat mengaku mengetahui kondisi Emak Esih sejak 2019. Dia juga mengaku sudah berkoordinasi dengan aparat kewilayahan setempat sampai ke Pemkot Bandung untuk menginformasikan kondisi Emak Esih.

"Jelas kami prihatin, apalagi Kota Bandung dikenal kota metropolitan. Tapi, masih ada saudara kita yang hidup dengan kondisi rumah tak layak," kata Rahmat.

Rahmat mengatakan, hilangnya sertifikat tanah di mana rumah Mak Esih berdiri, menjadi kendala yang membuat bantuan perbaikan rumah dari pemerintah untuk Emak Esih belum juga terlaksana.

"Kelurahan sudah berjuang. Tetapi di satu sisi mereka terbatas," ujarnya.

Mereka, kata Rahmat, juga sudah mencoba mengajukan bantuan ke Jabar Quick Respons pada 17 Januari 2021 untuk rutilahu.

Baca juga: Gubuk Reyot Mak Esih di Cigondewah Segera Diperbaiki Gubernur Jabar, Dibangunnya Bakal Gotong Royong

Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved