Buntut Wabah PMK di Jatim, DKPPP Kota Cirebon Perketat Pengiriman Hewan Ternak Khususnya Sapi

Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian, dan Perikanan (DKPPP) Kota Cirebon bakal memperketat pengiriman hewan ternak dari Jawa Timur.

Penulis: Ahmad Imam Baehaqi | Editor: Darajat Arianto
zoom-inlihat foto Buntut Wabah PMK di Jatim, DKPPP Kota Cirebon Perketat Pengiriman Hewan Ternak Khususnya Sapi
TRIBUNJABAR.ID/AGUNG YULIANTO
ILUSTRASI peternak sapi

Laporan Wartawan Tribuncirebon.com, Ahmad Imam Baehaqi


TRIBUNJABAR.ID, CIREBON - Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian, dan Perikanan (DKPPP) Kota Cirebon bakal memperketat pengiriman hewan ternak dari Jawa Timur.


Kepala Bidang Pertanian dan Peternakan DKPPP Kota Cirebon, Iin Inayati, mengatakan, hal tersebut buntut dari penyakit mulut dan kuku (PMK) yang menjangkit ribuan sapi di Jawa Timur.


Namun, ia mengakui selama ini Kota Cirebon mendapat pasokan daging berasal dari Pati dan Boyolali, Jawa Tengah, bukan Jawa Timur.


Selain itu, pihaknya tetap akan memperketat pengiriman hewan ternak sebagai bentuk kewaspadaan untuk mencegah hal-hal tidak diinginkan.


"Sesuai imbauan dan arahan dari Kementerian Pertanian (Kementan) RI, pengawasan alur pengiriman ternak akan diperketat," kata Iin Inayati saat ditemui di DKPPP Kota Cirebon, Jalan Kalijaga, Kecamatan Lemahwungkuk, Kota Cirebon, Jumat (13/5/2022).


Ia mengatakan, Kementan juga menyarankan untuk membatasi pengiriman ternak dari Jawa Timur, sehingga DKPPP Kota Cirebon akan mengikutinya.


Dalam sehari, Rumah Potong Hewan (RPH) Kota Cirebon biasanya menyembelih dua - tiga ekor sapi untuk memenuhi kebutuhan masyarakat Kota Udang.


Pihaknya juga telah menginstruksikan petugas RPH untuk memperketat pengawasan terhadap hewan, khususnya sapi yang disembelih setelah merebaknya PMK di Jawa Timur.


"Kami meminta petugas RPH untuk memperketat pengecekan Surat Keterangan Kesehatan Hewan (SKKH) yang akan disembelih," ujar Iin Inayati.


Iin memastikan, seluruh hewan dari luar daerah yang dikirim ke Kota Cirebon telah dilengkapi SKKH setelah diperiksa dokter hewan setempat dan dihyatakan sehat.


Ia menyampaikan, DKPPP Kota Cirebon juga menyosialisasikan mengenai gejala PMK kepada para petugas RPH sebagai bentuk antisipasi ketika menemukan hewan yang sakit.


"Dari Kementan juga sudah menyarankan agar secepatnya disosialisasikan kepada masyarakat luas mengenai wabah PMK berikut gejalanya," kata Iin Inayati. (*)

Sumber: Tribun Cirebon
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved