SIMAK! Tips Cegah Peradangan Gusi, Selain Scalling, Lengkap Penjelasan Dokter Gigi
Kesehatan mulut dan gigi harus rutin kita perhatikan agar tidak muncul berbagai jenis penyakit di dalamnya.
Penulis: Salma Dinda Regina | Editor: Seli Andina Miranti
TRIBUNJABAR.ID,BANDUNG - Kesehatan mulut dan gigi harus rutin kita perhatikan agar tidak muncul berbagai jenis penyakit di dalamnya.
Salah satunya terkait gusi, terdapat pengobatan radang gusi agar meredakan gejala serta cegah komplikasi.
Berikut ini, beberapa metode pengobatan untuk atasi radang gusi:
1. Lakukan pembersihan karang gigi atau scalling
2. Perawatan saluran akar gigi (root planing) dengan gunakan laser atau gelombang suara.
3. Tambal atau penggantian gigi rusak apabila kondisi tersebut terkait dengan gingivitis.
Dilansir dari TribunHealth.com, Dokter Gigi, Dr. drg. Munawir H. Usman, SKG., MAP menuturkan jika proses scalling atau pembersihan karang gigi bisa dilakukan dalam sekali kunjungan, Rabu (11/5/2022).
"Artinya ketika pasien datang dengan mengeluhkan karang gigi yang banyak, kita (dokter gigi) melakukan pembersihan karang gigi atau scaling dan melihat kondisi-kondisi yang lain," terang Dr. drg. Munawir H. Usman, SKG., MAP.
Namun, apabila munculnya peradangan gusti atau terjadi periodonititis tentunya membutuhkan waktu untuk regenerasi sel-sel yang mengalami peradangan sehingga menjadi sehat atau normal kembali.
Baca juga: Mitos atau Fakta Konsumi Makanan Rendah Lemak Bikin Cepat Kurus? Simak Penjelasan Dokter
Setelah melakukan scaling atau pembersihan karang gigi, tentu radang gusi tidak bisa langsung membaik dan memerlukan waktu untuk bisa pulih.
Pada saat dokter gigi melakukan pemeriksaan sampai intervensi penatalaksanaan terhadap gingivitis yang ada, dokter gigi akan mengangkat penyebab terjadinya radang gusi.
"Karena bisa saja yang saya jelaskan sebelumnya, peradangan gusi atau gingivitis bisa disebabkan bukan karena plak," tuturnya.
"Karena misalnya penyakit tertentu itu juga perlu data-data yang akurat, misalnya penderita pasien yang datang harus juga rekam mediknya kita (dokter gigi) pelajari," lanjutnya.
"Jangan sampai dia (pasien) salah satu penderita diabetes misalnya ataukah penyakit-penyakit tertentu ataukah dia mengonsumsi obat-obat tertentu," ucap Dokter Gigi, Dr. drg. Munawir H. Usman, SKG., MAP.
Dokter Gigi, Dr. drg. Munawir H. Usman, SKG., MAP menambahkan jika itu semua ada hubungannya.
Intervensi yang tepat dilakukan oleh dokter gigi adalah mengangkat atau menyelesaikan faktor penyebab dari gingivitis tersebut.
Setelah radang gusi diatasi, masih ada kemungkinan kondisi ini kambuh kembali.
Faktor kebersihan gigi dan mulut sangat memengaruhi terjadinya radang gusi atau gingivitis.
Meskipun radang gusi sudah berhasil diatasi, tetapi kebiasaan pasien kembali lagi seperti merokok, tidak memerhatikan kebersihan rongga mulut, sikat gigi tidak teratur atau membiarkan kondisi-kondisi mulutnya penuh dengan plak tentu saja gingivitis bisa kambuh kembali.
"Jadi ini lebih kepada bagaimana kita membiasakan diri untuk selalu menjaga kebersihan gigi dan mulut kita," sambungnya.
untuk atasi pencegahan terjadinya gingivitis atau radang gusi, diharuskan selalu jaga kesehatan rongga mulut hingga terhindari dari gangguan gigi dan mulut.