Derita Bocah 6 Tahun di Rancaekek, Tempurung Kepalanya Dioperasi karena Terserempet Kereta Api
Sehari menjelang Lebaran, bocah malang itu terbaring di rumah sakit dan menjalani operasi tempurung kepalanya yang retak akibat terserempet kereta api
Penulis: Lutfi Ahmad Mauludin | Editor: Seli Andina Miranti
Laporan Wartawan Tribun Jabar, Lutfi Ahmad Mauludin
TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Menjelang lebaran merupakan momen yang dinantikan anak-anak muslim, dan ingin cepat esok hari untuk menggunakan baju baru di hari lebaran.
Namun tidak bagi bocah asal Kampung Gandok RT 03, RW 5, Kecamatan Rancaekek, Kabupaten Bandung, Sahrul Mubarok (6).
Sehari menjelang Lebaran, bocah malang itu terbaring di rumah sakit dan menjalani operasi tempurung kepalanya yang retak akibat terserempet kereta api.
Menurut Kakeknya, Tohid (68), Sahrul terserempet kereta api yang melaju dari arah barat ke timur.
Baca juga: Hadapi Arus Balik, PT KAI Daop 3 Cirebon Tambah 2 Perjalanan Kereta Api
"Sahrul tadinya ingin ikut saya ke kebun, saya larang suruh pulang," kata Tohid, di lokasi kejadian yang tak jauh dari rumahnya, Senin (9/5/2022).
Tohid mengaku, tak tahu bahwa cucunya tersebut kembali mengikutinya.
"Saya tahu, itu pas ada klason kereta api terdangar tiga kali, saya lihat ada anak," kata Tohid, sambil menunjukan lokasi terpentalnya Sahrul.
Tohid mengatakan, saat melihat Sahrul, ia bergegas ingin menarik menyelamatkan cucunya tersebut, namun tak tergapainya.
"Mungkin ada sekitar 3-4 meter, jaraknya dari saya," kata Torik.
Memang permukiman tersebut sangat dekat dengan rel kereta api, di sana tak ada rambu, palang, atau petugas jaga.
Dari rumah ke kebun, menurut Tohid, memang jalannya di samping rel kereta api.
"Saya lihat anak terpental, setelah itu ia telungkup diam sekitar lima menit, pas diangkat mukanya penuh darah," kata dia.
Langsung kata Tohid, ia membawanya ke rumah, dan dibawa ke rumah sakit oleh bapaknya. Menurutnya, kejadian Minggu (1/5/2022) sekitar pukul 12.30 WIB.
Baca juga: 9.651 Pemudik Tinggalkan Kota Bandung Menggunakan Kereta Api di Hari Pertama Lebaran 2022
Ayah Sahrul, Engkos (40) mengaku, saat kejadian ia sedang berada di rumah, lalu ia membawa Sarhrul ke kelinik, namun klinik tak sanggup.