ASN di Jabar Siap-siap Ada yang WFH Sampai Pensiun, Sedang Dikaji Penerapan WFH Secara Permanen

Ada sejumlah posisi ASN yang dimungkinkan bekerja di manapun dan sistem kerjanya lebih efektif dengan menggunakan teknologi digital.

Editor: taufik ismail
Tribun Jabar/Muhammad Syarif Abdussalam
ASN di Pemprov Jabar mengikuti apel, Senin (9/5/2022). 

TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Pernyataan mengejutkan diungkapkan Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil, saat menjadi pembina apel pagi pada hari pertama masuk kerja usai libur Lebaran di kantor Badan Kepegawaiaan Daerah (BKD) Jabar, Senin (9/5/2022).

Pemprov Jabar, ujarnya, sedang mengkaji penerapan secara permanen sistem kerja dari rumah (work from home/WFH) bagi aparatur sipil negara (ASN).

"BKD tengah memetakan mana ASN yang harus WFH dan mana yang harus tetap kerja ke kantor, dan apa saja kerja-kerja yang bisa WFH 100 persen," kata Emil.

"Nanti kita akan jadikan sebuah pola baru," ujarnya.

Emil, mengatakan, untuk pekerjaan-pekerjaan yang bisa diselesaikan secara daring, maka ASN tidak perlu lagi saling bertemu.

"Contohnya, kalau di zoom bisa beres, ngapain harus ketemu? Nanti itu jadi sebuah prosedur. Ngapain [ASN] dari 27 kabupaten/kota bertemu di Bandung atau di mana, kalau via zoom saja sudah beres? Itu akan diklasifikasi contoh-contoh yang permanen urusan oleh digital," katanya.

Sekretaris Daerah Jabar, Setiawan Wangsaatmaja, mengatakan ada sejumlah posisi ASN yang dimungkinkan bekerja di manapun dan sistem kerjanya lebih efektif dengan menggunakan teknologi digital.

"Tapi kami harus betul-betul menganalisis jenis-jenis jabatan mana yang memang bisa bekerja di mana saja, jadi bukan hanya di rumah saja, ya, bisa di mana saja. Kebetulan, misalnya dia ada, di mana silakan saja, tapi yang penting dia tetap berkontribusi untuk unit organisasinya," ujar Setiawan.

Ia mengatakan sekarang pun absensi di Pemprov Jabar sudah dilakukan secara digital sehingga memudahkan siapapun yang bertugas di lapangan atau luar kota, tanpa terpaku absensi konvensional di kantor.

Dengan demikian, ini pun akan memudahkan dan mengefektifkan kinerja pekerja di lapangan seperti bidan atau pengawas.

"Jabar selalu mempunyai kreasi sendiri, yang penting masih tetap sesuai dengan aturan dan pada prinsipnya bekerja ini ada hitungan waktunya, jadi tetap hitungan waktu itu terpenuhi, kemudian jam masuk juga terpenuhi, tetapi sistem yang kita ubah. Jadi itu adalah inovasi dari Jawa Barat," tuturnya.

Salah satu pekerjaan yang bisa dilakukan dari mana saja, menurut Setiawan, adalah analis kebijakan.

Mereka bisa bekerja dari mana saja karena tugas adalah menganalisis kebijakan.

"Mereka ini jumlahnya banyak sekali, jadi di Jawa Barat ini terakhir kita penyederhanaan dengan kabupaten kota jumlahnya sekitar di atas 3.380 jabatan analis kebijakan itu, dan itu sangat memungkinkan bekerja dari mana saja," katanya.

Di Jabar, kini terdapat 37 ribuan ASN. Sebanyak 24 ribu di antaranya berprofesi sebagai guru.

Sumber: Tribun Jabar
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved