Banyak Mobil Mogok Karena Tak Kuat Nanjak saat Lewati Jalan Alternatif Bandung - Lembang
Banyak kendaraan tak kuat nanjak di jalur Punclut Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung Barat saat pekan libur Lebaran.
Penulis: Hilman Kamaludin | Editor: Mega Nugraha
Laporan Wartawan Tribun Jabar, Hilman Kamaludin
TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG BARAT - Banyak kendaraan tak kuat nanjak di jalur Punclut Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung Barat saat pekan libur Lebaran.
Jalan Punclut sendiri merupakan jalan alternatif penghubung Kota Bandung menuju Lembang karena jalan utama macet.
Tanjakan di jalur tersebut banyak yang terjal hingga menyebabkan banyak kendaraan tak kuat menanjak, bahkan sejumlah mobil mogok.
Relawan pengatur jalan Eka (45), mengatakan, tanjakan dengan lebar jalan yang cukup sempit itu menjadi tantangan bagi pengendara yang melintas karena sudah banyak kendaraan yang tidak kuat menanjak.
"Iya jadi kalau yang lewat sini harus keluar mental dan mesin mobilnya harus kuat," ujarnya di jalur Punclut Lembang, Kamis (5/5/2022).
Baca juga: Objek Wisata Lembang Mulai Kembali Bergeliat, Floating Market Diserbu 15 Ribu Pengunjung
Ia mengatakan, tanjakan tersebut memang kerap dilalui para wisatawan saat musim liburan, termasuk pada libur lebaran tahun ini, bahkan saat ini sudah ada ribuan kendaraan yang melintas di jalur alternatif tersebut.
"Kalau kemarin baru ramai sore, hari ini dari siang sudah ramai, jadi mobil yang melewati jalur ini sudah banyak dari kemarin," ujar Eka.
Kasatlantas Polres Cimahi, AKP Sudirianto mengatakan, pihaknya sudah menyiagakan mobil derek untuk mengevakuasi jika ada kendaraan wisata yang mogok lantaran tak kuat menanjak di jalur punclut tersebut.
"Di jalur alternatif Punclut juga kita menanam anggota dan juga kami sudah menyediakan mobil derek khususnya untuk kendaraan yang tidak kuat menaiki tanjakan di jalur Punclut," katanya.
Ia mengatakan, jalan alternatif ini hanya boleh dilalui oleh kendaraan kecil, kemudian untuk menghindari adanya kecelakaan lalu lintas, pihaknya mengimbau agar pengendara yang tak menguasai jalur terjal lebih baik mengambil jalur utama.
"Demi keselamatan bersama, lebih baik menggunakan jalur utama. Kita upayakan pengaturan lalu lintas agar kepadatan kendaraan tidak berlangsung lama," ucap Sudirianto.