Ramadan 1443 H
Siapa Saja yang Wajib Membayar Zakat Fitrah? Simak di Sini Penjelasan Ustaz Abdul Somad
Simak penjelasan mengenai siapakah orang yang wajib bayar zakat fitrah menurut Ustaz Abdul Somad berikut ini.
Penulis: Rheina Sukmawati | Editor: Darajat Arianto
TRIBUNJABAR.ID - Simak penjelasan mengenai siapakah orang yang wajib bayar zakat fitrah menurut Ustaz Abdul Somad berikut ini.
Melaksanakan zakat fitrah merupakan hal wajib bagi umat muslim.
Zakat fitrah dilaksanakan satu tahun sekali pada bulan Ramadan, di samping ibadah puasa.
Berdasarkan penjelasan Ustaz Abdul Somad, batas waktu terkahir pembayaran zakat fitrah adalah ketika khatib menaikki mimbar saat pelaksanaan salat Idul Fitri.
"Begitu khatib naik mimbar, 'assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh', maka habis waktu limitnya. (Setelahnya) ia hanya bernilai sodakoh saja," ungkap Ustaz Abdul Somad, dikutip dari kanal YouTube alomuslim, pada Rabu (20/4/2022).
Lalu siapakah orang yang wajib bayar zakat fitrah?
Baca juga: H-4 Lebaran, Ribuan Pemudik Padati Jalur Pantura Indramayu, Tinggalkan Jakarta Menuju Jawa Tengah
Menurut Ustaz Abdul Somad, seseorang diwajibkan membayar zakat fitrah ketika ia masih hidup di waktu magrib terakhir bulan Ramadan hingga keesekoan harinya khatib naik mimbar.
"Waktu wajib itu adalah siapa orang yang masih hidup mulai dari adzan magrib (terakhir bulan Ramadan) sampai khotib naik mimbar, ia wajib bayar zakat fitrah," jelas Ustaz Abdul Somad.
Waktu pembayaran zakat fitrah terbagi dalam waktu wajib dan waktu boleh.
Sedangkan untuk waktu boleh, yaitu mereka yang membayar zakat jauh-jauh hari sebelum Idul Fitri.
"Yang sudah bayar sekarang (jauh-jauh hari sebelum Idul Fitri) itu waktu boleh," ungkap Ustaz Abdul Somad.
Menurut Ustaz Abdul Somad, berdasarkan ajaran Rasulullah, ada empat metode bayar zakat fitrah yang dilakukan oleh nabi.
"Pertama, pakai kurma, kedua gandum, ketiga kismis, keempat susu kambing yang dijemur," kata Ustaz Abdul Somad.
Baca juga: Kapan Waktu Tepat Membayar Fidyah Puasa Ramadan? Berikut Ketentuan dan Tata Cara Membayar Fidyah
Keempat hal di atas adalah makanan pokok pada saat itu, sehingga di zaman sekarang pun umat muslim bisa bayar zakat fitrah menggunakan makanan pokok sesuai daerah tinggalnya masing-masing.
Doa niat membayar zakat fitrah untuk diri sendiri, istri, anak, hingga anggota keluarga lain
Berikut adalah bacaan niat zakat fitrah, dikutip dari Tribunnews.com, dosen UIN Raden Mas Said Surakarta, Khasan Ubaidillah S.Pd.I., M.Pd.I., menyampaikan ucapan niat zakat fitrah dalam rubrik Tanya Ustaz:
1. Zakat Fitrah untuk Diri Sendiri
ﻧَﻮَﻳْﺖُ أَﻥْ أُﺧْﺮِﺝَ ﺯَﻛَﺎﺓَ ﺍﻟْﻔِﻄْﺮِ ﻋَﻦْ ﻧَﻔْسيْ ﻓَﺮْﺿًﺎ ﻟﻠﻪِ ﺗَﻌَﺎﻟَﻰ
Nawaytu an ukhrija zakaata al-fitri ‘an nafsi fardhan lillahi ta’ala
Artinya: “Saya niat mengeluarkan zakat fitrah untuk diriku sendiri fardhu karena Allah Ta’ala.”
2. Zakat Fitrah untuk Istri
ﻧَﻮَﻳْﺖُ ﺃَﻥْ ﺃُﺧْﺮِﺝَ ﺯَﻛَﺎﺓَ ﺍﻟْﻔِﻄْﺮِﻋَﻦْ ﺯَﻭْﺟَﺘِﻲْ ﻓَﺮْﺿًﺎ ﻟﻠﻪِ ﺗَﻌَﺎﻟَﻰ
Nawaytu an ukhrija zakaata al-fitri ‘an zaujati fardhan lillahi ta’ala
Artinya: “Saya niat mengeluarkan zakat fitrah untuk istriku fardhu karena Allah Ta’ala.”
3. Zakat Fitrah untuk Anak Laki-laki
ﻧَﻮَﻳْﺖُ ﺃَﻥْ ﺃُﺧْﺮِﺝَ ﺯَﻛَﺎﺓَ ﺍﻟْﻔِﻄْﺮِ ﻋَﻦْ ﻭَﻟَﺪِﻱْ … ﻓَﺮْﺿًﺎ ﻟﻠﻪِ ﺗَﻌَﺎﻟَﻰ
Nawaytu an ukhrija zakaata al-fitri ‘an waladi fardhan lillahi ta’ala
Artinya: “Saya niat mengeluarkan zakat fitrah untuk anak laki-lakiku (sebutkan nama), fardhu karena Allah Ta’ala.”
4. Zakat Fitrah untuk Anak Perempuan
ﻧَﻮَﻳْﺖُ ﺃَﻥْ ﺃُﺧْﺮِﺝَ ﺯَﻛَﺎﺓَ ﺍﻟْﻔِﻄْﺮِﻋَﻦْ ﺑِﻨْﺘِﻲْ … ﻓَﺮْﺿًﺎ ﻟﻠﻪِ ﺗَﻌَﺎﻟَﻰ
Halaman selanjutnya
Nawaytu an ukhrija zakaata al-fitri ‘an binti fardhan lillahi ta’ala
Artinya: “Saya niat mengeluarkan zakat fitrah untuk anak perempuanku (sebutkan nama), fardhu karena Allah Ta’ala.”
5. Zakat Fitrah untuk Semua Keluarga
ﻧَﻮَﻳْﺖُ ﺃَﻥْ ﺃُﺧْﺮِﺝَ ﺯَﻛَﺎﺓَ ﺍﻟْﻔِﻄْﺮِ ﻋَنِّيْ ﻭَﻋَﻦْ ﺟَﻤِﻴْﻊِ ﻣَﺎ ﻳَﻠْﺰَﻣُنِيْ ﻧَﻔَﻘَﺎﺗُﻬُﻢْ ﺷَﺮْﻋًﺎ ﻓَﺮْﺿًﺎ ﻟﻠﻪِ ﺗَﻌَﺎﻟَﻰ
Nawaytu an ukhrija zakaata al-fitri anni wa an jami’i ma yalzimuniy nafaqatuhum syar’an fardhan lillahi ta’ala
Artinya: “Saya niat mengeluarkan zakat fitrah untuk diriku dan seluruh orang yang nafkahnya menjadi tanggunganku fardhu karena Allah Ta’ala.