SISI Lain Mudik Jalur Pantura Subang, Jangan Heran Lihat Orang Nyapu Koin di Jembatan Sewo

Ada pemandangan unik jika kamu mudik lewat jalur pantura Subang. Di sana, kam bakal lihat warga berjejer di Jembatan Sewo, perbatasan Subang Indramayu

Penulis: Ahya Nurdin | Editor: Mega Nugraha
Tribun Jabar / Ahya Nurdin
Warga di Jembatan Sewo dengan membawa sapu untuk menyapu koin yang dilempar pengemudi. 

Laporan Kontributor Tribunjabar.id Subang Ahya Nurdin

TRIBUNJABAR.ID, SUBANG - Ada pemandangan unik jika kamu mudik lewat jalur pantura Subang. Di sana, kam bakal lihat warga berjejer di Jembatan Sewo, perbatasan Subang dan Indramayu

Pantauan Tribun, Senin (25/4/2022) atau H-7 Lebaran, warga duduk di sekitaran jembatan dengan membawa sapu. Mereka menanti uang receh yang dilempar para pemudik saat melintasi jembatan penuh mistis tersebut.

Fenomena masyarakat yang mengais rezeki dengan bekerja sebagai penyapu koin di atas jembatan Sewoharjo, selama ini sudah menjadi  budaya bagi masyarakat setempat. 

Banyaknya warga yang mengais koin receh diatas Jembatan Sewo, tak lain akibat banyaknya warga pengguna jalan yang melemparkan koin receh diatas Jembatan Sewoharjo tersebut.

Mitos masyarakat setempat, jika pengendara yang melewati jembatan Sewo tak melempar uang receh, maka tak akan selamat sampai tujuan.

Baca juga: VIDEO-Penyapu Koin Jembatan Sewo Indramayu, Arus Balik jadi Berkah Sekaligus Hantu Pengincar Nyawa

"Awalnya banyak penyapu koin di atas Jembatan Sewo tersebut karena banyak pengendara yang melempar uang saat melintasi jembatan Sewoharjo" ujar Ratmi(59).

Menurut Ratmi, banyaknya pengendara yang melempar uang receh saat melintasi jembatan Sewo tak lain karena percaya dengan mitos yang berkembang di masyarakat.

"Mitos atau fakta tergantung kepercayaan kita, umumnya pengendara yang melempar koin receh saat melintas diatas Jembatan Sewo tak lain karena takut celaka dijalan, jika tidak melempar koin" katanya

Dikatakan Ratmi, orangtua dulu percaya jika ingin selamat dalam perjalanan, pengendara yang melintasi jembatan Sewoharjo wajib melempar uang receh.

"Dulu orang tua kita sangat mempercayai jika tak melempar uang maka akan celaka dan diganggu makhluk halus sosok buaya putih penghuni jembatan Sewo," katanya lagi

"Bahkan menurut orangtua saya dulu, dibawah Jembatan Sewo tersebut terdapat sebuah istana siluman buaya putih" imbuhnya

Ratmi juga mengaku sejak tahun 1974 hingga sekarang setiap hari mengais rezeki dengan bekerja sebagai penyapu koin Diatas jembatan Sewoharjo

"Sejak usia 10 tahun sampai hari ini, saya rutin bekerja menyapu koin receh diatas Jembatan Sewoharjo" ucapnya

Setiap harinya, dia minimal dapat Rp 40 ribu dari hasil bekerja sebagai penyapu koin receh diatas Jembatan Sewo.

" Kalau hari biasa sehari dapet Rp. 40 - 70 ribu dari hasil nyapu koin diatas jembatan Sewoharjo. Bahkan kalau saat mudik seperti ini, perhari Rp.150 - 300 ribu dapat sehari" ungkapnya.

LINK VIDEO Liputan Langsung Reporter Tribun Jabar soal Penyapu Koin di Jembatan Sewo

Cerita Bus Tercebur

Senada juga dikatakan oleh Sutiah (56), penyapu koin lainnya juga menceritakan awal muasal banyaknya warga yang menyapu koin di jembatan itu..

"Dulu waktu saya kecil sekitar usia 7 tahunan, atau sekitar tahun 1974 tepatnya waktu itu masih ingat tanggal 11 Maret di jembatan Sewoharjo ini ada kecelakaan maut yang menewaskan 67 orang" ujar Sutiah, warga Desa Karanganyar Kecamatan Pusakajaya Kabupaten Subang.

Sejak peristiwa itu, banyak pengendara yang melintas di atas jembatan Sewoharjo selalu melemparkan uang receh.

"Mitosnya sih, pengendara melempar uang receh saat melintas diatas Jembatan Sewoharjo, biar selamat selama dalam perjalanan dan tidak diganggu oleh arwah para korban kecelakaan dan makhluk halus penghuni jembatan Sewoharjo" katanya.

Para penyapu koin di Jembatan Sewo saat puncak arus balik di Pantura, Minggu (1/11/2020).
Para penyapu koin di Jembatan Sewo saat puncak arus balik di Pantura, Minggu (1/11/2020). (Tribun Cirebon/Handhika Rahman)

Dikatakan Sutiah, bus yang tercebur tersebut adalah bus pembawa rombongan transmigrasi dari Boyolali ke Lampung.

"Nahas, saat menyeberangi jembatan darurat salah satu bus tergelincir dan terjun ke kali Sewo. Jumlah penumpang dalam bus nahas itu sebanyak 70 penumpang dewasa dan anak-anak, 
"Semua korban yang tewas akhirnya dimakamkan di dekat pemakaman umum yang terletak dekat lokasi kejadian." Imbuhnya

Sutiah ikut mengais rupiah sebagai penyapu koin di atas jembatan Sewo, bersama warga lainnya.

"Saya juga ikut menyapu koin yang dilempar dari para pengendara di atas jembatan Sewoharjo,walaupun tidak setiap hari. Lumayan  untuk menambah-nambah kebutuhan dapur" ucapnya

Dari Penghasilan menyapu koin diatas Jembatan Sewoharjo tersebut, Sutiah mengaku bisa mengantongi uang Sebanyak Rp 30-50 ribu sekali ikut menyapu koin.

"Ya lumayan juga buat nambah, nambah kebutuhan dapur, sekali ikut nyapu koin suka dapat Sampai 50rb. Bahkan kalau musim mudik saat ini penghasilan hasil jauh lebih besar mencapai Rp. 150 sampe 200 ribu" pungkasnya.

Kata Polisi

Untuk mengatasi kemacetan sekaligus keselamatan pengguna jalan dan penyapu koin, Polsek Pusakanagara imbau para pemudik untuk tak melemparkan uang receh saat melintasi jembatan penuh mistis tersebut.

"Kami mengimbau pemudik tak melempar uang receh saat melintasi jembatan demi keselamatan para pemudik, sekaligus demi mengurangi kemacetan" ucap Kapolsek Pusakanagara AKP Jusdi Jachlan.

Ia tidak memungkiri kegiatan warga itu sudah jadi tradisi selama bertahun-tahun.  Sehingga keberadaan para penyapu koin tersebut sulit dicegah dan mereka tetap nekad beroperasi.

"Sekalipun sangat membahayakan dirinya sendiri maupun para pemudik," kata dia.

Sumber: Tribun Jabar
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved