Gigi & Mulut Tetap Sehat Saat Berpuasa di Bulan Ramadhan
Halo Tribunners, aktivitas berpuasa bukan menjadi penghalang bagi kita untuk tetap menjaga kesehatan gigi dan mulut loh.
Penulis: Cipta Permana | Editor: bisnistribunjabar
TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Halo Tribunners, aktivitas berpuasa bukan menjadi penghalang bagi kita untuk tetap menjaga kesehatan gigi dan mulut loh.
Apalagi, selain masalah pencernaan, masalah kesehatan gigi dan mulut, seperti bibir kering, mengeluarkan aroma yang kurang sedap atau baik mulut, hingga sariawan kerap menjadi persoalan yang dikeluhkan oleh banyak orang saat tengah berpuasa.

Semua masalah kesehatan mulut tadi, tentunya akan membuat kita menjadi kurang nyaman, bahkan tidak percaya diri selama menjalankan ibadah puasa.
Dokter gigi Santosa Hospital Kopo Bandung, drg. Thea Estetika, MM menjelaskan, bahwa saat berpuasa, kondisi mulut seseorang akan cenderung lebih kering.
Hal ini terjadi, karena penurunan produksi air liur akibat kurangnya asupan cairan tubuh dari berkurangnya aktivitas makan dan minum.
"Pada saat kondisi berpuasa, mulut kita akan cenderung lebih kering dari biasanya, hal ini diakibatkan oleh berkurangnya aktivitas produksi air liur atau saliva, dibandingkan saat kita tidak sedang berpuasa," ujarnya saat ditemui di Santosa Hospital Bandung Kopo, Rabu (13/4/2022).
Thea mengatakan, fungsi dari produksi air liur pada rongga mulut, memiliki peran yang cukup besar. Selain berfungsi melapisi permukaan gigi, tapi juga dapat membantu meluruhkan sisa makanan yang tertinggal dalam rongga mulut.
Bahkan, air liur pun dapat berfungsi sebagai sistem imun untuk menghadang bakteri dan virus yang masuk melalui mulut.
Maka, saat produksi air liur menurun, bakteri lebih mudah berkembang biak dalam rongga mulut.
"Dalam keadaan rongga mulut yang kering tersebut, menyebabkan rongga mulut menjadi tempat yang baik untuk berkembangnya koloni bakteri dan dapat menyebabkan bau mulut dan penumpukan plak sisa makanan, yang akhirnya dapat menyebabkan gigi berlubang," ucapnya.
Untuk mengatasi bau mulut yang biasanya muncul pada siang hari, sangat disarankan untuk bisa menyikat gigi dengan pasta gigi, minimal dua kali sehari, setelah sahur dan sebelum tidur, dengan durasi dua menit dalam satu sesi.
Selanjutnya, jangan lupa menyikat lidah dengan sikat lidah, karena organ ini sering ditempeli sisa makanan saat buka puasa dan sahur.
Sela-sela gigi yang kadang tidak bisa dibersihkan dengan sikat gigi, juga tetap perlu dibersihkan dengan menggunakan dental floss.
Sebagai memaksimalkan hasil terbaik, kita juga dapat berkumur dengan obat kumur non alkohol, agar sisa kuman yang menempel bisa hilang.
(("Bau mulut pada siang hari saat berpuasa dapat dicegah dengan menjaga keadaan rongga mulut dalam keadaan bersih dan sehat saat berpuasa. ))" ujar dr. Thea.
Selain aktivitas pembersihan rongga mulut, Tribunners juga disarankan, untuk perbanyak minum air putih, guna mengembalikan produksi air liur dalam mulut ke kondisi normal.
Selama berpuasa, turut dianjurkan untuk minum minimal delapan gelas air putih atau setara dengan dua liter air setiap harinya.
Hal ini agar tetap menjaga pemenuhan kebutuhan cairan saat puasa dengan menerapkan pola 2–4–2, yaitu dua gelas air saat berbuka, empat gelas setelah salat tarawih atau sebelum tidur, dan dua gelas sisa lainnya saat sahur.
Selain itu, sangat disarankan juga untuk dapat mengkonsumsi makanan-makanan berserat, seperti buah dan sayur, khususnya yang banyak mengandung vitamin C pada saat sahur dan berbuka.
Dengan memenuhi asupan vitamin yang seimbang, maka berbagai macam masalah mulut, misalnya sariawan dan infeksi bisa dihindari. Mulut menjadi lebih sehat, sehingga puasa bisa berjalan dengan lancar.
Ia menambahkan, jika mengalami masalah penyakit gigi dan mulut, segera pergi ke dokter gigi di Santosa Hospital Kopo Bandung. Karena seluruh tindakan kedokteran gigi, tetap diperbolehkan walaupun sedang berpuasa.
"Kunjungan rutin ke dokter gigi juga baiknya dilakukan sebelum berpuasa, seperti membersihkan karang gigi atau scaling, menambal gigi yang berlubang, termasuk mencabut sisa akar gigi yang tersisa. Agar tidak ada lagi tempat bakteri berkembang biak didalam mulut," katanya.