Sekeluarga Meninggal di Garut

Penemuan Mayat Ibu dan 2 Anak di Garut, Ketua RT Ungkap Fakta soal Cekcok dan Wanita Simpanan

Ketua RT setempat, Rudi Bahrudin, mengungkapkan fakta baru tentang keluarga tersebut.

Penulis: Sidqi Al Ghifari | Editor: Hermawan Aksan
Tribun Jabar / Sidqi Al Gifari
Suasana di lokasi kejadian ibu dan anak meninggal di rumahnya di Garut, Sabtu (16/4/2022). 

Laporan Kontributor Tribunjabar.id Garut, Sidqi Al Ghifari

TRIBUNJABAR.ID, GARUT - Ibu dan anak di Garut diduga akhiri hidupnya di rumahnya.

Mereka ditemukan dalam keadaan telentang di kamar belakang.

Polisi juga menemukan jus buah naga yang dicampur sabun pencuci piring di lokasi kejadian.

Penemuan mayat ibu dan anak tersebut berlokasi di salah satu kontrakan di Perumahan Cibunar, Kecamatan Tarogong Kidul, Kabupaten Garut, Jawa Barat, Sabtu (16/4/2022) pagi.

Ketua RT setempat, Rudi Bahrudin, mengungkapkan fakta baru tentang keluarga tersebut.

Ia menyebutkan, empat hari sebelum kejadian, ia sempat melerai pertengkaran antara korban dan suaminya.

"Istrinya pernah cekcok dengan suami, sama saya dilerai begitu," ujarnya saat diwawancarai Tribunjabar.id.

Ia menjelaskan cekcok tersebut bermula saat sang suami ketahuan menjalin komunikasi intim dengan perempuan lain sehingga membuat istrinya cemburu.

Rudi menjelaskan, korban saat itu mendatanginya dan meminta menasihati suaminya yang diduga memiliki perempuan lain.

Baca juga: Kronologi Penemuan Mayat Ibu dan 2 Anak di Garut, di Mana Sang Suami Tadi Malam? Ini Pengakuannya

"Kejadiannya sekitar empat hari yang lalu, saya ke sini melerai dan memberi nasihat lah," ungkapnya.

Ia menyebutkan keluarga itu kesehariannya membuka usaha warung kelontongan di depan rumahnya.

Warung tersebut sudah terlihat tutup sejak Jumat kemarin.

"Warungnya udah kelihatan tutup pukul sepuluh kemarin, biasanya warungnya tutup malam."

"Komunikasi terakhir kata suaminya jam tujuh malem," ucap Rudi.

Kapolres Garut AKBP Wirdhanto Hadicaksono mengatakan pihaknya telah melakukan olah TKP dan menemukan sejumlah alat yang diduga digunakan untuk mengakhiri hidup.

Salah satunya berupa zat campuran antara jus buah naga dan sabun pencuci piring.

"Kami duga kuat itu diminum ke kedua anaknya sehingga meninggal dunia," ujarnya kepada awak media di lokasi kejadian.

AKBP Wirdhanto menjelaskan ketiganya diperkirakan sudah meninggal dunia sekitar pukul 20.00 WIB Jumat (15/4/2022) malam.

Kini pihaknya sedang melakukan pemeriksaan saksi-sakti dari suami dan tetangga.

"Sementara suaminya saat kejadian tidak ada di lokasi."

"Dari keterangan suaminya, yang bersangkutan sedang berada di Bandung," ujarnya. (*)

Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved