Tol Getaci

Sekda Pastikan Lahan untuk Tol Getaci di Wilayah Kota Bandung Bebas, Menghubungkan Gedebage-Cilacap

Lahan yang dipakai Tol Getaci di Kota Bandung luasnya sekitar 28 hektare.

Tribun Jabar
Ilutrasi Tol Getaci. 

Laporan Wartawan Tribun Jabar, Muhamad Nandri Prilatama

TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Pemerintah Kota Bandung memastikan lahan yang akan digunakan dalam pembangunan jalan Tol Gedebage-Tasikmalaya-Cilacap (Getaci) tak bersengketa.

Hal itu dikatakan Sekretaris Daerah Kota Bandung, Ema Sumarna.

Ema berkeyakinan lahan di Kota Bandung tak dalam posisi sedang bersengketa alias bebas setelah melakukan ekspos pengadaan tanah untuk ruas Jalan Tol Getaci di Kantor ATR/BPN Kanwil Jabar pada Rabu (13/4/2022).

"Pengadaan tanah di Bandung tak akan menyita waktu. Dari jumlah 28,1 hektare lahan Kota Bandung yang masuk rencana tol, ya, 95 persen itu milik institusi negara. Hanya ada satu bidang tanah milik warga. Jadi, kami tak terlalu sulit juga rumit pada memproses ini," katanya, Kamis (14/4/2022) di Balai Kota.

Rencana hadirnya Tol Getaci ini pun dia sambut baik.

Sebab, menurutnya pembangunan tol itu adalah sesuatu yang penting guna meningkatkan konektivitas dan kemudahan yang bakal dirasakan warga.

"Saya sudah lama merindukan konektivitas sarana transportasi yang menghubungkan pusat kota ke wilayah timur. Volume kendaraan sekarang rata-rata 13,5 persen per tahun. Sedangkan jumlah jalan berjalan lambat jadi kebutuhannya sangat penting," ujarnya.

Pemkot Bandung, lanjutnya tengah merencanakan pelebaran atau peluasan Jalan Gedebage Selatan untuk menunjang interchange kilometer 149 Tol Gedebage yang tembus sampai Jalan Soekarno Hatta.

"Kami berakselerasi jangka pendek. Rencananya akan ada pembebasan lahan Gedebage Selatan biar membantu pengalihan apabila KM 149 telah beroperasi dan menembus ke Soekarno Hatta," ujarnya.

Pejabat pembuat komitmen (PPK) pengadaan tanah Jalan Tol Getaci pada Kementerian PUPR, Ade Sudrajat menyampaikan pihaknya akan memulai pelaksanaan pengadaan tanah untuk pembangunan Jalan Tol Getaci segmen pertama Gedebage-Garut Utara.

Tol Getaci segmen pertama ini melewati tiga kabupaten/kota, yakni Kabupaten Bandung 392,68 hektare, Kabupaten Garut 258 hektare, dan Kota Bandung 28,1 hektare yang ada di Kelurahan Rancabolang, Kecamatan Gedebage.

"Proses pengadaan tanahnya sudah kami mulai sejak Maret 2022. Kami saat ini telah mematok batas lahan warga yang dibebaskan untuk Getaci," katanya.

Ada sebanyak 1.467 unit bangunan yang terdampak, yakni Kabupaten Garut sebanyak 856 unit (58 persen), Kabupaten Bandung 612 unit (42 persen), dan Kota Bandung tak ada bangunan yang masuk rencana tol.

"Tim apraisal akan menentukan penggantian pembebasan lahan yang nantinya akan langsung disampaikan ke pemilik lahan secara langsung. Tol Getaci nantinya akan melintasi dua provinsi, yakni Jabar (171,40 kilometer) dan Jateng (35,25 kilometer) dengan total panjang 206,65 kilometer, sehingga menjadikan tol itu sebagai ruas jalan tol terpanjang di Indonesia," katanya.

Tol Getaci terdiri dari empat seksi, yaitu seksi pertama Junction Gedebage-Garut Utara (45,20 kilometer), seksi dua Garut Utara-Tasikmalaya (50,32 kilometer), seksi tiga Tasikmalaya-Patimuan (76,78 kilometer), dan seksi 4 Patimuan-Cilacap (34,35 kilometer).

Selain itu, tol itu bakal memiliki 9 simpang susun dan satu junction, yakni junction Gedebage yang terkoneksi dengan Tol Padalarang-Cileunyi (Padaleunyi).

Baca juga: Penlok Tol Getaci di Jabar Rampung, Pembangunan Tol Bandung-Tasikmalaya Dimulai Tahun Ini

Sumber: Tribun Jabar
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved