Kabar Seleb
Rekam Jejak Putra Siregar, Pernah Jadi Tersangka, Kini Pemilik PS Store Kembali Ditangkap Polisi
Selebgram sekaligus pengusaha pemilik PS Store, Putra Siregar berurusan dengan polisi. Ini merupakan kedua kalinya ia berurusan denga jerat hukum
Penulis: Hilda Rubiah | Editor: Hilda Rubiah
TRIBUNJABAR.ID - Selebgram sekaligus pengusaha pemilik PS Store, Putra Siregar berurusan dengan polisi.
Kali ini, Putra Siregar ditangkap polisi atas dugaan kasus penganiayaan terhadap korban berinisial N.
Putra Siregar ditangkap Polres Jakarta Selatan pada Senin (11/4/2022) bersama rekannya berinisal RS.
Sosok Putra Siregar belakangan tak asing di telinga publik dan netizen.
ia adalah pengusaha pemilik gerai handphone PS Store.
Baca juga: Polisi Tetapkan 6 Tersangka Pengeroyok Ade Armando, Dua di antaranya Telah Ditangkap, Tak Ada Budi
Selain itu, ia juga dikenal memiliki banyak teman selebriti ternama di Tanah Air.
Sebut saja, Rizky Billar dan Lesti Kejora, Atta Halilintar, Harris Vriza hingga Ria Ricis.
Bahkan belakangan santer bersama Atta Halilintar, ia mengakuisisi klub bola PSG Pati pada 2021 lalu.
Kini, Putra Siregar dikenal sebagai pengusaha cukup sukses.
Ia memiliki gerai PS Store banyak cabang yang tersebar di Indonesia.
Sebelum berurusan dengan polisi terkait kasus penganiayaan ini, Putra Siregar memiliki rekam jejak kontroversi di mana ia pernah menjadi tersangka.
Pada 2017 lalu, Putra Siregar mengaku pernah ditetapkan sebagai tersangka oleh Kantor Wilayah Bea dan Cukai Jakarta.
Direktorat Jenderal Bea dan Cukai (DJBC) menyita 190 handphone ilegal dan uang tunai hasil penjualan Rp 61,3 juta dari pemilik toko HP PS Store tersebut.
Dikutip dari Kompas.com, hal ini terjadi karena ia diduga melakukan tindak pidana kepabeanan, namun ia tidak ditahan.
Seluruh barang bukti diserahkan ke Kejaksaan Negeri Jakarta Timur atas pelanggaran pasal 103 huruf d UU 17/2006 tentang Kepabeanan.
Kendati begitu, Putra Siregar mendapat pegawasan sejak 2017 sampai 2020.
Selama itu, ia pun bersikap kooperatif dengan menitipkan uang, menyerahkan aset dan rekening dalam menjalani pemeriksaan.
Hingga akhirnya pada 2020 lalu, ia akhirnya dinyatakan tidak bersalah atas kasus penimbunan dan penjualan ponsel ilegal tersebut.
Baca juga: Sosok Ade Armando, Pegiat Media Sosial Babak Belur di Tengah Massa Demo di DPR, Cetak 8 Kontroversi
Rekam Jejak Hidup
Tak lepas dari bisnisnya yang kini terbilang sukses, Putra Siregar sempat menyampaikan bahwa usaha berjualan ponsel yang dirintisnya itu benar-benar berawal dari nol.
Dia bahkan menceritakan masa-masa sulit yang dialami dirinya adalah titik terendah.
Masa-masa sulitnya itu sempat diceritaknnya dalam video di channel YouTube Putra Siregar Merakyat pada 17 April 2018 lalu.
"Saya pasti akan mengeluarkan air mata apabila saya menceritakan masa sulit saya," ujarnya, dikutip TribunJabar.id, Rabu (29/7/2020) lalu.
Dia mengatakan, dia benar-benar memulai bisnisnya itu dari titik terendah atau dari nol.
Putra Siregar kala itu telah menggeluti bisnis jualan ponsel dua tahun lamanya.
Namun, kejadian tak terduga menimpa padanya.
Ponsel-ponsel yang seharusnya dikirimkan kepada pembeli, malah hilang.
"Barang dan produk yang harusnya saya jual dan saya mau jadikan uang, dicuri, itu semua lenyap," ujarnya.
Akibat hal tersebut, Putra Siregar benar-benar tak punya uang. Bahkan, dia terpaksa harus diusir dari tempatnya mengontrak rumah.
"Dan saya sudah tidak punya uang, bahkan untuk rumah tempat ngontrak. Saya bahkan harus diusir
karena saya sudah tidak mampu bayar kontrakan," ujarnya.
Tak berhenti di situ, penderitaannya juga kembali datang.
Ternyata, barang-barang yang dicuri itu juga merupakan barang titipan orang.
Kendaraan yang biasa dia pakai sehari-sehari juga ikut dicuri.
"Saya juga harus mengganti (barang yang harusnya dikirimkan ke) customer. Di mana mereka udah menanamkan kepercayaan sama saya," ujarnya.
Meski barang yang hendak dijualnya hilang, Putra Siregar tetap tak memberitahukan hal tersebut kepada pelanggannya. Dia akan tanggung semua risikonya.
"Saya tidak menceritakan kepada customer saya bahwa HP yang akan saya kirim itu hilang. Saya tanggung semua risikonya."
"Saya cari cara untuk membayarnya. Dan apabila kita usaha, pasti ada jalan," ujarnya.
Setelah melewati masa sulit tersebut, Putra Siregar mengakui, kemudahan-kemudahan kemudian datang kepadanya.
Pelanggan baru pun berdatangan. Dari yang awalnya puluhan pelanggan, jadi ratusan, bahkan ribuan.
"(Mereka semakin) percaya dengan PS Store dan Putra Siregar Merakyat," katanya.
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/jabar/foto/bank/originals/putra-siregar.jpg)