Demo 11 April

Sosok Ade Armando, Pegiat Media Sosial Babak Belur di Tengah Massa Demo di DPR, Cetak 8 Kontroversi

Inilah sosok Ade Armando, pegiat media sosial yang babak belur di tengah demo mahasiswa di kawasan DPR RI.

Penulis: Hilda Rubiah | Editor: Kisdiantoro
Kolase tribunnews/Twitter Gilang
Ade Armando babak belur di tengah demo mahasiswa di DPR 

TRIBUNJABAR.ID - Inilah sosok Ade Armando, pegiat media sosial yang babak belur di tengah demo mahasiswa di kawasan DPR RI.

Pegiat media sosial, Ade Armando babak belur dihajar sekelompok orang di kawasan DPR RI, Senin (11/4/2022).

Peristiwa tersebut terjadi saat sejumlah mahasiswa tengah melakukan aksi demo di DPR RI.

Para mahasiswa dan massa lainnya menyuarakan menolak Presiden Jokowi menduduki jabatan 3 periode.

Sebelumnya, Ade Armando turut hadir di area depan Gedung DPR/MPR RI, Senayan, Jakarta.

Bahkan ia sempat melakukan wawancara dengan sejumlah awak media terkait aksi demo mahasiswa tersebut.

Akademisi Universitas Indonesia sekaligus pegiat media sosial, Ade Armando, terlihat hadir di area depan Gedung DPR/MPR RI, Senayan, Jakarta.
Akademisi Universitas Indonesia sekaligus pegiat media sosial, Ade Armando, terlihat hadir di area depan Gedung DPR/MPR RI, Senayan, Jakarta. (reza deni/tribunnews)

Baca juga: Sebelum Ditemukan Babak Belur dan Tak Pakai Celana, Ade Armando Sempat Bilang Datang untuk Mendukung

Ia mengaku tidak ikut demo namun hanya memantau dan mendukung aksi demo di DPR tersebut.

"Saya tidak ikut demo. Tetapi saya mantau dan saya ingin menyatakan mendukung," ujarnya.

Namun, beberapa saat kemudian Ade Armando menjadi sasaran dihajar sejumlah orang.

Lalu, siapakah sosok Ade Armando yang babak belur di tengah aksi massa yang demo di DPR RI, itu ?

Sebenarnya sosok Ade Armando tidak asing bagi sebagian masyarakat Indonesia.

Ia adalah pegiat media sosial yang aktif mengkritik pemerintahan maupun politik di Indonesia.

Selain itu, Ade Armando merupakan seorang akademikus Indonesia.

Ia adalah dosen di Universitas Indonesia, mengajar di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik.

Dilansir dari berbagai sumber, dari rekam jejak hidupnya, Ade Armando juga pernah memiliki pengalaman di bidang penyiaran dan komunikasi.

Ia pernah menjabat sebagai anggota Komisi Penyiaran Indonesia (2004 - 2007).

Sosok Ade Armando, pegiat media sosial sekaligus Dosen Universitas Indonesia
Sosok Ade Armando, pegiat media sosial sekaligus Dosen Universitas Indonesia (KOMPAS.COM/ RINDI NURIS VELAROSDELA)

Ia juga pernah menjadi Direktur Pengebangan Program Pelatihan Jurnalistik Televisi Internews pada 2001.

Jauh sebelum terjun di bidang komunikasi, Ade sempat menjadi wartawan majalah Prisma pada (1988 - 1989).

Kemudian menjadi Redaktur Penerbit Buku LP3ES (1991–1993).

Pada 1993, Ade menjadi redaktur Republika, surat kabar Islam, sesuai obsesinya.

Namun, dengan alasan tertentu Ade memutuskan untuk keluar hingga akhirnya menjadi dosen sekaligus pegiat media sosial.

Ia menjadi pendiri Lembaga Media Ramah Keluarga (MARKA) (1998)

Kemudian menjadu Direktur Media Watch and Consumer Center the Habibie Center (MWCC) (1999) dan lain sebagainya.


Baca juga: Diguyur Hujan Deras, Mahasiswa Pengunjuk Rasa Bertahan di Depan Gedung Sate, Massa Terus Bertambah

Cetak 8 Kontroversi

Beberapa tahun belakangan ini, namanya disorot karena kontroversi.

Bahkan tercatat ada delapan kontroversi dari sosok Ade Armando tersebut.

Berikut ini daftar kontroversi Ade Armando, dilansir dari Tribunnewswiki.com.

1. Dilaporkan DPRD RI Fahira Idris terkait postingan meme Anies Baswedan berwajah Joker.

Pasal yang dilaporkan Fahira adalah Pasal 32 ayat 1 juncto Pasal 48 ayat 1 UU RI Nomor 19 Tahun 2016 tentang ITE.

Terkait larangan mengubah terhadap bentuk dokumen elektronik dan/atau informasi elektronik.
Foto itu diunggah Ade beberapa waktu lalu di akun Facebook.

Namun, ketika dikonfirmasi, Ade Armando merasa tidak pernah membuat foto tersebut. Dia hanya mengunggah foto yang diedit orang lain.

"Meme itu sendiri bukan buatan saya. Tapi saya secara sadar menyebarkannya karena isinya memang sesuai dengan apa yang ingin saya sampaikan kepada Anies dan kepada publik," ujar Ade Armando saat dihubungi Kompas.com, Sabtu (2/11/2019).

Dia memposting foto tersebut karena melihat kinerja Anies dalam mengelola pemerintahan.

Ini merupakan bentuk kekecewaannya karena pembengkakan anggaran yang tidak masuk akal, misalnya anggaran bolpoin dan lem yang mencapai miliaran rupiah.

Dia mengaku akan mengikuti proses hukum di Polda Metro Jaya dan siap dipanggil polisi untuk dimintai keterangan.

2. Kepolisian Polda Metro Jaya pernah menetapkan dia sebagai tersangka dugaan penistaan agama pada 25 Januari 2017.

Ade dilaporkan oleh Johan Khan ke Polda Metro Jaya pada tahun 2016.

Johan Khan mempermasalahkan cuitan Ade dalam akun Facebook dan Twitternya @adearmando1.

"Allah kan bukan orang Arab. Tentu Allah senang kalau ayat-ayatnya dibaca dengan gaya Minang, Ambon, Cina, Hiphop, Blues."

3. Lembaga Bantuan Hukum Bang Japar dan Michael serta salah seorang murid pengajian Rizieq Shihab, Ratih Puspa Nusanti melaporkan Ade ke Bareskrim Polri pada 28 Desember 2017.

Ade dilaporkan atas unggahan foto berisi para ulama termasuk Rizieq Shihab yang mengenakan atribut natal dengan dugaan tindak pidana ujaran kebencian terkait SARA.

Ade menjelaskan, dalam unggahannya itu dia telah mencantumkan keterangan bahwa foto itu hoax.

"Justru maksudnya adalah klarifikasi kepada publik. Masa ke orang-orang tertentu saja," kata dia.

4. Ade Armando kembali dilaporkan ke polisi terkait unggahannya di Facebook yang diduga menista agama.

Kali ini, Ade dilaporkan oleh Pemimpin Majelis Taklim Nahdlatul Fatah, Salman Al Farisi dan Front Pembela Islam (FPI) Badan Reserse Kriminal Kepolisian RI, Jakarta Pusat pada Senin, 8 Januari 2018.

Ade dilaporkan atas unggahannya yang mengomentari hadis nabi. Melalui akun Facebooknya dia menulis,

"Hampir pasti isi hadis tidak persis sama dengan apa yang diucapkan dan dilakukan oleh Nabi Muhammad" dan "Yang Suci itu Al Qur'an, Hadis mah kagak!"

5. Ade Armando pernah dilaporkan ke Kepolisian Daerah Metro Jaya oleh Denny Andrian Kusdayat ke Polda Metro Jaya karena unggahannya di Facebook soal azan.

Unggahan yang dipersoalkan itu berbunyi "Azan tidak suci, azan itu cuma panggilan sholat.
Sering tidak merdu. Jadi, biasa-biasa sajalah".

Ade membenarkan ucapannya soal azan tidak suci.
Menurut dia, komentar itu merupakan bentuk pembelaan terhadap puisi Sukmawati yang berjudul Ibu Indonesia.

"Seandainya ada orang yang merasa kidung lebih indah dari azan, ya enggak apa-apa dong, azan itu tidak suci, ya biasa-biasa sajalah," kata Ade melalui telepon.

6. Ade bersama Masyarakat Peduli Indonesia (MPI) melaporkan calon presiden nomor urut 02, Prabowo Subianto ke Bareskrim Polri atas dugaan penyebaran berita bohong atas kemenangannya dalam kontestasi Pilpres 2019.

"Kami mengadukan Prabowo dengan gugatan menyebarkan kabar bohong yang dikhawatirkan menimbulkan keonaran di masyarakat," kata Ade di Bareskrim Mabes Polri, Senin, 22 April 2019.

7. Dalam pelaporan Ade terkait penyebaran hoaks oleh Prabowo Subianto, Ade juga turut melaporkan imam besar Front Pembela Islam (FPI) Rizieq Shihab atas dugaan penghasutan.
Penghasutan yang dimaksud Ade adalah melarang Prabowo dan Sandi untuk menemui pihak Jokowi usai pencoblosan.

Ade menilai pernyataan Rizieq berpotensi mendorong masyarakat untuk tidak percaya hasil pemilu.

8. Ade Armando menyebut organisasi Tarbiyah adalah salah satu organisasi yang berbasis kokoh dan berkembang di Universitas Indonesia (UI).

Organisasi Tarbiyah itu berwujud Lembaga Dakwah Kampus SALAM UI (Nuansa Islam UI) yang mendapat suntikan dana dari UI.

Hal ini tak lepas dari Ketua Majelis Syuro SALAM UI yang dipilih oleh pengurus Tarbiyah.

Sebagian Artikel ini telah tayang di Tribun-Timur.com dengan judul 8 Kontroversi Ade Armando Dosen Universitas Indonesia Lagi Trending Karena Meme Joker Anies Baswedan


Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved