Demo Mahasiswa
Kilas Balik Demonstrasi Mahasiswa 1998, Ramai-ramai Kepung Gedung DPR RI, Soeharto Pun Tumbang
Rencana demo mahasiswa 11 April menjadi momentum untuk mengingat kembali perjuangan demo 1998 yang berhasil menurunkan Soeharto dari jabatannya.
Penulis: Rheina Sukmawati | Editor: Seli Andina Miranti
Dengan berbagai kejadian tersebut, posisi Soeharto dan Orde Baru semakin terdesak.
Baca juga: Alasan Demo Mahasiswa Hari Ini Mendadak Batal di Istana Negara
Konferensi Pers di Siang Bolong Oleh Harmoko
Masih diwartakan oleh Kompas.com, sekitar pukul 15.20 WIB, mahasiswa dan aktivis yang saat itu sedang berada di gedung DPR mendapatkan kejutan.
Harmoko, mewakili pimpinan DPR/MPR menggelar konferensi pers secara tiba-tiba untuk menyikapi segala tuntutan reformasi.
Sikapnya, Harmoko meminta Soeharto untuk mundur.
"Dalam menanggapi situasi seperti tersebut di atas, pimpinan Dewan, baik ketua maupun wakil-wakil ketua, mengharapkan, demi persatuan dan kesatuan bangsa, agar Presiden secara arif dan bijaksana sebaiknya mengundurkan diri," kata Harmoko, dikutip dari Kompas.com dari arsip Kompas yang terbit 19 Mei 1998, pada Senin (11/4/2022).
"Pimpinan Dewan menyerukan kepada seluruh masyarakat agar tetap tenang, menahan diri, menjaga persatuan dan kesatuan, serta mewujudkan keamanan ketertiban supaya segala sesuatunya dapat berjalan secara konstitusional," tutur Harmoko.
Berbeda dengan Harmoko, Pangilma ABRI Jenderal TNI Wirianto justru menyanggah pernyataan tersebut karena dianggap tidak mewakili suara fraksi-fraksi yang ada di DPR/MPR.
Baca juga: Demo Mahasiswa Tolak Kenaikan Harga Pertamax Untungkan Orang Kaya, Bukan Warga Miskin
Mahasiswa Kepung Gedung DPR
Meski telah muncul pernyataan dari Harmoko, para mahasiswa tidak begitu saja beranjak meninggalkan Gedung DPR.
Bahkan keesokan harinya, 19 Mei 1998, jumlah mahasiswa yang menduduki gedung DPR semakin banyak, yang membuat kondisi Soeharto semakin terdesak.
Sampai akhirnya, Soeharto menyatakan untuk mundur dari jabatannya pada 21 Mei 1998.
Sampai saat ini, momentum tersebut dianggap sebagai keberhasilan mahasiswa dalam menuntut terjadinya reformasi.
Kembali pada hari ini, dinamika sosial, ekonomi, dan politik di Indonesia masih terus berlanjut.
Demonstrasi demi demonstrasi dilakukan oleh para mahasiswa sebagai garda terdepan perwakilan masyarakat, menjalankan tugasnya sebagai agent of change.