Berkah Ramadan, Kampung Kolang-kaling di Cianjur Kembali Ramai, Tahun Lalu Sempat Terganggu Covid-19

Setiap tahunnya warga di sini memproduksi kolang-kaling dari buah caruluk sebagai bahan kuliner untuk berbuka puasa.

Tribun Jabar/ Ferri Amiril Mukminin
Keluarga Abah Makmur sedang memproduksi kolang kaling di sebuah saung tengah kebun di Kecamatan Cugenang, Kabupaten Cianjur, Minggu (3/4/2022) 

Laporan Wartawan TribunJabar.id, Ferri Amiril Mukminin

TRIBUNJABAR.ID, CIANJUR - Berkah bulan Ramadan dirasakan warga Kampung Kedung, Desa Sukamanah, Kecamatan Cugenang, Kabupaten Cianjur.

Setiap tahunnya warga di sini memproduksi kolang-kaling dari buah caruluk sebagai bahan kuliner untuk berbuka puasa. Satu keluarga rata-rata bisa memproduksi sekitar 50 kilogram kolang-kaling.

Bahan yang didapat dari hutan sekitar Gunung Gede Pangrango Cianjur.

Baca juga: Ciri Kolang-kaling Berformalin serta Cara Memilih Kolang-kaling yang Masih Bagus

Seperti yang dilakukan oleh Abah Makmur (65) bersama dengan anggota keluarganya. Sejak pagi pukul 04.00 WIB, ia sudah pergi ke kebun untuk mengolah kolang-kaling di sebuah saung.

Alasan memilih saung di kebun untuk menghemat biaya produksi karena bisa menggunakan kayu bakar. Selai itu sampah yang dihasilkan juga tak mengganggu warga lainnya.

"Sudah lama sejak tahun 80-an, setiap tahunnya saya bersama keluarga seperti ini, memproduksi kolang-kaling," ujar Makmur ditemui di tempat produksi di sebuah saung di Kecamatan Cugenang, Minggu (3/4/2022) pagi.

Makmur mengatakan, setiap hari ia mampu memproduksi sekitar 50 kilogram kolang-kaling.

Menurutnya, dua tahun ke belakang para pembeli sempat terganggu oleh pandemi covid-19, namun tahun ini ia berharap usaha kolang kaling kembali menggeliat.

"Saat ini kami menjual Rp 8-10 ribu perkilogram ya, tergantung dari ukuran kolang kaling," ujar Makmur.

Ia mengatakan, kolang Kaling Kampung Kedung sudah terkenal di pasar-pasar di wilayah Cianjur.

Baca juga: Bupati Sukabumi Buat Aturan, Saat Puasa Pedagang Makanan dan Takjil Baru Boleh Berjualan Pukul 16.00

Posisinya selalu teratas mungkin karena kualitas dan kesegarannya karena baru dan belum terlalu lama disimpan di pasar.

"Kami selalu mengedepankan kualitas dan rasa tentunya, ada warisan leluhur yang selalu kami lakukan dalam setiap proses pembuatan kolang Kaling ini," kata Makmur.

Banyaknya warga Kampung Kedung yang terjun memproduksi kolang Kaling membuat kampung ini terkenal dengan sebutan kampung cangkaleng, caruluk, atau kolang kaling.

Laporan Wartawan TribunJabar.id, Ferri Amiril Mukminin

Halaman
12
Sumber: Tribun Jabar
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved