2 Tahun Digempur Pandemi Covid-19, Anton di Bandung Bertahan dengan Jasa Service Mesin Jahit

Mesin jahit hingga kini masih digunakan baik perorangan ataupun pengusaha konveksi pakaian.

Penulis: Deanza Falevi | Editor: Mega Nugraha
Tribun Jabar / Deanza
Anton (50), spesialis servis mesin jahit di Kota Bandung yang mencoba bertahan saat Pandemi Covid-19, Minggu (3/4/2022). 

Laporan Wartawan Tribunjabar.id, Deanza Falevi

TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Mesin jahit hingga kini masih digunakan baik perorangan ataupun pengusaha konveksi pakaian.

Namun, warga Bandung tak perlu khawatir bila mesin jahit yang dimilikinya rusak.

Anton Simbolon spesialis servis mesin jahit Bandung yang berada di Jalan Gatot Subroto No 242A, Kelurahan Binong, Kecamatan Batununggal, Kota Bandung, telah membuka usahanya sejak 2009.

Anton mengatakan, ia bisa memperbaiki berbagai jenis mesin jahit, diantaranya yaitu mesin jahit kaki, mesin jahit motor, mesin jahit listrik dan mesin jahit lainnya.

"Berbagai jenis saya bisa perbaiki, selain perbaikan mesin jahit, saya juga terima modifikasi," ujar Anton saat ditemui di tempat usahanya, Minggu (3/4/2022).

Baca juga: Jadwal Buka Puasa 1 Ramadhan 2022 di Bandung Raya, Kota Bandung, Bandung Barat, Sumedang dan Cimahi

Modifikasi yang Anton maksud adalah mesin jahit yang nantinya akan digunakan untuk perbaikan jok mobil atau motor dan sesuai permintaan pengunjung.

Anton mematok harga servis mesin jahit mulai dari Rp 50.000 hingga Rp 250.000 dan itu diluar biaya komponen yang harus diganti.

"Tergantung kerusakannya, biaya servis mesin jahit itu mahalnya karena ganti sparepart yang sekarang susah didapat," ucapnya.

Selain membuka usaha servis mesin jahit, Anton juga menjual mesin jahit bekas yang dimulai dengan harga Rp 1,5 juta hingga Rp 60 juta.

"Macam-macam sekarang harga mesin jahit, untuk mesin jahit konveksi itu ada yang paling mahal sampai Rp 60 juta," kata Anton.

Semenjak pandemi Covid-19, Anton mengatakan, pendapatannya kini menurun drastis.

"Menurun drastis sekarang, karena pengusaha konveksi juga pada tutup jadi tidak ada yang perlu diservis," katanya.

Anton mengaku, ia sebelum pandemi Covid-19 bisa mendapatkan Rp 1 juta dalam sehari. Namun, kini ia hanya mendapatkan Rp 50.000 hingga Rp 150.000.

Namun dengan begitu, Anton berharap supaya pandemi Covid-19 cepat selesai dan keadaan kembali normal.(*)

Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved