Jelang Ramadan, Ridwan Kamil Kirim Bantuan untuk Terapis Disabilitas Netra di Bandung

Jabar Quick Response (JQR) menyalurkan bantuan kepada anggota Komunitas Terapis Disabilitas Netra (KTDN), Bandung, Jumat (1/3/2022)

Tribun Jabar / Muhammad Syarif
Komunitas terapis disabilitas netra Bandung yang terdampak kebijakan pandemi Covid-19. 

Laporan Wartawan TribunJabar.id, Muhamad Syarif Abdussalam

TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG
Dampak pandemi Covid-19 membuat beban hidup semakin berat bagi disabilitas netra yang bertahan hidup dengan bekerja sebagai tukang pijat. 

Sebagai upaya meringankan beban masyarakat tunanetra, Jabar Quick Response (JQR) menyalurkan bantuan kepada anggota Komunitas Terapis Disabilitas Netra (KTDN), Bandung, Jumat (1/3/2022).

Manager Operasional JQR Nizar Ilyasa mengatakan menyalurkan 180 paket sembako bantuan Gubernur Jabar Ridwan Kamil kepada KTDN. Harapannya mereka telah memiliki bekal untuk beraktifitas di bulan suci Ramadan 1443H.

Baca juga: Kisah Pilu Apih Uta, Maestro Rebab Tunanetra Asal Subang yang Kini Harus Ngamen di Pasar

“Memang dampak pandemi dirasakan semua pihak, terlebih saudara kita para disabilitas netra ujiannya tentu lebih berat,” ujar Nizar. 

Menurutnya, JQR mendapatkan laporan dari komunitas Gojek on Twitter Bandung terkait kondisi disabilitas netra yang membutuhkan bantuan. Laporan tersebut segera direspons dalam waktu kurang dari 24 jam.

“Kami mendapat laporan dari Kang agus Gojek on Twitter Bandung prihal kebutuhan bantuan untuk netra yang tergabung di KTDN, kita bersama ke lokasi untuk menyalurkan bantuan,” ujarnya.

Kordinator KTDN Abdul Halim berterimakasih atas bantuan dari Gubernur Jawa Barat melalui JQR. KTDN menjadi penghubung bagi terapis netra di Kota Bandung

“Tidak enak rasanya jika yang mendapat hanya saya, agar semua kebagian, karena kita hampir semua saling mengenal,” ucapnya.

Sebelum pandemi, usaha pijat yang dilakoninya cukup untuk memenuhi kebutuhan kesehariannya. Namun, ketika pandemi pendapatannya turun karena pembatasan mobilisasi dan ketakutan terinfeksi virus.

“Di masa pandemi ini pijat menurun drastis, sepi. Banyak juga yang beralih menjadi pedagang kerupuk keliling di pinggir jalan," kata dia.

Ia mengatakan, KTDN berdiri atas dasar solidaritas sesama disabilitas netra ketika Pandemi Covid-19  dan saat ini beranggotakan 91 orang. Aktivitasnya adalah saling mendukung dalam upaya pemenuhan kebutuhan ekonomi juga melaksanakan kegiatan pengajian rutin.
 

Sumber: Tribun Jabar
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved