Sampah Plastik di Garut Akan Dipakai untuk Pengaspalan Jalan, Wabup Klaim Jalan Lebih Kuat
Ia menuturkan sampah plastik untuk campuran aspal tersebut merupakan jenis kantong kresek yang selama ini tidak memiliki nilai jual yang tinggi.
Penulis: Sidqi Al Ghifari | Editor: Tarsisius Sutomonaio
Laporan Kontributor Tribunjabar.id Garut, Sidqi Al Ghifari
TRIBUNJABAR.ID, GARUT- Pemerintah Kabupaten Garut akan memanfaatkan sampah plastik untuk dijadikan campuran aspal.
Sampah plastik tersebut akan diambil dari tempat pengolahan sampah terpadu (TPST) yang ada di Kabupaten Garut.
"Kita akan coba di tahun depan. Ini jadi sebuah jalan keluar ya untuk permasalahan sampah di Garut," ujar Wakil Bupati Garut, Helmi Budiman, kepada Tribunjabar.id, Jumat (1/4/2022).
Ia menuturkan sampah plastik untuk campuran aspal tersebut merupakan jenis kantong kresek yang selama ini tidak memiliki nilai jual yang tinggi.
Bahkan, sampah plastik itu banyak diabaikan oleh para pengusaha daur ulang, khususnya di Kabupaten Garut.
Baca juga: Warga Batununggal Bandung Kini Kekurangan Sampah Plastik, Diubah Jadi Paving Blok
"Kalau botol plastik kan itu bisa dijual, kresek kan susah, enggak ada yang nampung," ucapnya.
Ia menyebut di tahun ini Pemkab Garut akan kembali menghidupkan tempat pengolahan sampat terpadu yang nantinya menjadi pemasok sampah kresek untuk pengaspalan.
Menurutnya, aspal jalan akan dicampur dengan 10 persen plastik yang bisa menambah daya tahan sebesar 40 persen.
Pemkab Garut, kata Helmi Budiman, bekerja sama dengan Chandra Asri dan Bakti Barito Foundation dalam penggunaan plastik untuk dicampur pada aspal di proyek perbaikan jalan tersebut.
Direktur Legal, External Affairs & Circular Economy Chandra Asri Edi Rivai menyatakan, proses pencampuran sampah plastik kantong kresek dalam proyek ini ramah lingkungan.
"Ramah lingkungan, plastik tidak dibakar melainkan dicampur dengan aspal panas. Plastik dan aspal sama-sama dari minyak bumi. Jadi tidak ada polusi," kata Edi.