Para Guru Dibekali Pemahaman Teknologi Metaverse yang Memudahkan PJJ dan Tingkatkan Minat Belajar
Yayasan Perguruan Darul Hikam menggelar edukasi kepada para guru soal pengembangan dunia pendidikan di era digitalisasi yakni Metaverse
Penulis: Cipta Permana | Editor: Darajat Arianto
Laporan wartawan Tribunjabar.id, Cipta Permana
TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Yayasan Perguruan Darul Hikam menggelar edukasi kepada para guru, terkait pengembangan dunia pendidikan di era digitalisasi, salah satunya pemanfaatan Metaverse sebagai bagian dari materi ajar kepada peserta didik.
Chief Technology Officer WIR Group, Senja Lazuardi mengatakan, pemanfaatan Metaverse dalam mendukung dunia pendidikan akan berdampak positif dan memudahkan proses pembelajaran jarak jauh, dan meningkatkan minat belajar peserta didik.
"Kehadiran Metaverse ini, diharapkan menjadi solusi di tengah kebutuhan peningkatan kualitas pendidikan di Indonesia, khususnya Jawa Barat dan Kota Bandung," ujarnya di sela Darul Hikam Education Conference (DHEC), di el-Royal Hotel, Kota Bandung, Selasa (29/3/2022).
Menurutnya, pemanfaatan teknologi Metaverse ini pun dapat digunakan untuk mendukung materi pembelajaran, salah satunya kegiatan praktikum.
Bahkan, dengan Metaverse ini, peserta didik atau pihak sekolah tidak perlu lagi membeli perangkat kegiatan praktikum yang mahal dan setiap tahunnya.
Sebab, hal tersebut dapat di simulasikan dalam wujud tiga dimensi dan dapat digunakan berulang-ulang yang di interaksikan oleh seluruh siswa, bahkan dari generasi ke generasi angkatan.
Sehingga, dengan kelebihan Metaverse, pelaksanaan praktikum menjadi lebih mudah dan murah, tanpa mengurangi nilai atau value seperti ketika berinteraksi dengan mesin atau perangkat di dunia nyata.
"Kalau saya lihat animo para siswa tekait keberadaan Metaverse dalam dunia pendidikan ini cukup antusias, karena kedepan, seiring perkembangan teknologi, para siswa dituntut untuk siap untuk beradaptasi dan memiliki kompetensi mengenai hal ini," ucapnya.
Dikatakannya terkait infrastruktur, Indonesia harus siap, terlebih dalam pemanfaatan teknologi saat ini. Lebih jauh, Metaverse Indonesia akan diluncurkan prototype-nya pada acara G-20, awal November nanti.
"Kami berharap dengan adanya kegiatan DHEC ini dapat mengimplementasi edukasi masyarakat, khususnya para guru, bahwa dengan teknologi Metaverse ini, akan membuat proses pembelajaran lebih mudah, lebih rapi, dan lebih menyenangkan,"katanya
Pada kesempatan yang sama, Direktur Perguruan Darul Hikam, Ruri. B Ramadhanti menjelaskan bahwa DHEC 2022, bertujuan untuk mempersiapkan guru dan tenaga pendidikan yang adaptif dengan teknologi metaverse.
Diakuinya bahwa dibutuhkan sumber daya manusia yang mumpuni, dalam memaksimalkan teknologi metaverse sebagai media pembelajaran.
"Selain kesiapan infrastruktur, kesiapan SDM dalam hal ini keterampilan para guru dalam pembelajaran di dunia Metaverse ini masih menjadi PR bagi kami. Bagaimana, kami akan terus berupaya meningkatkan kompetensi guru-guru ini dengan pemanfaatan teknologi Metaverse," ujarnya.
Ia menuturkan bahwa Darul Hikam sudah melakukan persiapan cukup lama, terkait pengaplikasian metaverse pada dunia pendidikan. Terlebih dengan tujuan pemanfaatan teknologi pada dunia pendidikan, untuk meningkatkan daya serap pemahaman siswa akan multi ilmu pengetahuan.
"Pemanfaatan teknologi dalam pembelajaran, untuk meningkatkan daya serap pada mata pelajaran dengan menyenangkan, karena anak Gen Z lebih cenderung ke digitalisasi," katanya. (*)