Ngerinya Kampung Ciseda di Dasar Jurang Cadas Pangeran, Warga Sering Temukan Jasad yang Dibuang
Kampung Ciseda ada di dasar jurang Cadas Pangeran, Sumedang, Jawa Barat.
Penulis: Kiki Andriana | Editor: taufik ismail
Air dialirkan melalui selang-selang warga ke rumah-rumah mereka. Selang itu tidak berkeran sehingga air tak pernah disetop meski bak penampung telah penuh.
Iwan Sule (47), warga setempat mengatakan air sepanjang tahun tidak surut. Bahkan semakin cuaca kemarau, air semakin jernih.
Sumber daya air dan kesuburan tanah di wilayah itu membuat warga tetap bertahan. Sebagian warga berprofesi sebagai petani, meski ada juga yang bekerja sebagai kuli proyek.
Kampung Ciseda terkenal angker. Selain karena daerah sepanjang Cadas Pangeran merupakan kuburan korban pembangunan jalan zaman Herman Willem Daendels, dulu juga sering juga ditemukan mayat buangan.
"Banyak itu yang buang mayat ke sini. Malam hari itu kan gelap. Begitu pagi datang, sering ditemukan mayat orang,"
"Apalagi dulu waktu zaman penembakan misterius (petrus)," kata Iwan di Ciseda.
Dia mengatakan, berdasarkan cerita lisan yang dia terima dari orang tua, Kampung Ciseda merupakan pusat perkumpulan para ulama dan pejuang yang sedang membela bangsa dan negara.
Bahkan, di tempat itu pernah berdiri pesantren, meski kini jejak-jejak fisiknya sudah tak bisa ditelusuri.
Di kampung itu, meski terpencil, sudah ada aliran listrik. Listrik mengalir tahun 1998. Kini, jalan setapak untuk menuju ke Jalan Raya Cadas Pangeran pun sudah ditembok.
"Tapi meski jalan sudah bagus dan bisa dipakai motor, kalau ada orang sakit atau orang mau melahirkan, tetap diangkut pakai tandu,"
"Tandu dibuat dari kursi dan gagang untuk mengangkat kursi itu," kata Iwan.
Baca juga: Kecelakaan di Cadas Pangeran, Truk Tronton Muatan Pasir Terguling Karena Hindari Truk Boks