Warga Luar Bebas Masuk Bandung, Tak Perlu Khawatir Diputar Arah Saat di Gerbang Tol, Ini Alasannya
Tak ada lagi pembatasan bagi warga luar untuk masuk ke Kota Bandung. Pemerintah Kota Bandung telah mencabut aturan ganjil-genap nomor kendaraan.
TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Tak ada lagi pembatasan bagi warga luar untuk masuk ke Kota Bandung. Pemerintah Kota Bandung telah mencabut aturan ganjil-genap nomor kendaraan yang selama ini diberlakukan di di Gerbang Tol Kopo, Gerbang Tol Moch Toha, Gerbang Tol Buahbatu, Gerbang Tol Pasteur, dan Gerbang Tol Pasirkoja.
Penghapusan peraturan ini membuat para pengendara dari luar kota kembali leluasa untuk memasuki Kota Bandung, tanpa perlu lagi khawatir dipaksa putar arah di gerbang tol karena nomor kendaraan tak sesuai jadwal.
Kabid Keselamatan dan Ketertiban Transportasi Dishub Kota Bandung, Asep Kuswara, mengatakan, pencabutan pemberlakuan aturan ganjil-genap nomor kendaraan ini diputuskan dalam rapat yang digelar Satgas Covid-19 Kota Bandung dengan sejumlah pertimbangan.
Satu di antaranya karena penyebaran Covid-19 di Kota Bandung yang terus mengalami penurunan.
Selain itu, kata Asep, karena pemerintah pusat juga telah melakukan sejumlah pelonggaran, seperti tidak perlu tes PCR dan antigen bagi pelaku perjalanan di dalam negeri.
Selain pencabutan aturan ganjil-genap nomor kendaraan di pintu tol setiap akhir pekan, kata Asep, penutupan sejumlah ruas jalan juga ditiadakan.
"Kondisi penyebaran Covid-19 sudah menurun," ujarnya kepada Tribun melalui telepon, Sabtu (26/3/2022).
Kasatlantas Polrestabes Bandung, AKBP Ariek Indra Sentanu, mengatakan, jajarannya akan menjalankan kebijakan baru ini sesuai arahan Satgas Covid-19 dan pimpinan.
"Pemberlakuan ganjil-genap akhir pekan ini ditiadakan," ujar Kasatlantas melalui telepon, kemarin.
Ketua Harian Satgas Covid-19 Kota Bandung, Asep Saeful Gufron, mengatakan, penyebaran kasus Covid-19 di Kota Bandung memang terus melandai hari-hari ini.
Berdasarkan pusat informasi Covid-19 (Pusicov) Kota Bandung, angka pasien positif juga terus menurun.
Dari total 84.715 warga Kota Bandung yang terpapar, 80.978 di antaranya sembuh.
Kemarin, jumlah pasien yang masih menjalani perawatan tinggal 2.265 lagi.
"BOR (keterisian tempat tidur pasien Covid-19) 27,29 persen, positivity rate 8,6 jadi penurunan ya lumayan signifikan," ujar Asep.
Ia berharap kondisi ini terus membaik, dengan demikian status penerapan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) dapat turun dari level 3 menjadi level 2. Asep mengatakan, status level di Kota Bandung ini sangat bergantung kepada kondisi wilayah Bandung Raya lainnya seperti Kabupaten Bandung dan Kabupaten Bandung Barat.
"Namun, saya optimistis, semakin terus melandai ya itu sebagai dorongan kita untuk menurunkan level. Tapi kita tidak bisa berdiri sendiri kota Bandung itu, karena aglomerasi jadi itu tergantung aglomerasi yang ada di Bandung Raya. Kalau semua sama ya insyaallah kita jadi level 2," katanya.
Mudik
Secara nasional, Satgas Covid-19 juga mencatat, kasus Covid-19 di Tanah Air terus mengalami penurunan.
Jumlah kasus aktif kemarin tinggal 139.143, menurun sebanyak 6.861 kasus aktif selama 24 jam terakhir.
Menyusul penurunan ini, berbagai pelonggaran juga kembali dilakukan di tingkat nasional.
Termasuk soal mudik yang akhirnya kembali diperbolehkan pemerintah dengan syarat pemudik harus sudah menjalani vaksinasi lengkap dan jika memungkintan plus booster serta tetap menerapkan protokol kesehatan.
Pengamat transportasi Alvin Lie memprediksi kebijakan ini akan membuat arus mudik Lebaran tahun ini kembali seperti kondisi sebelum pandemi Covid-19.
“Perkiraan saya, tahun ini pergerakan mudiknya akan meledak jauh melampaui biasanya. Apalagi dua tahun terakhir mudik ditiadakan," kata Alvin Lie dalam webinar bertajuk “Mudik, Booster dan Masker”, Sabtu (26/3).
Kabid Perubahan Perilaku Satuan Tugas (Satgas) Covid-19, Sonny Harry Harmadi, mengatakan segala proses pembahasan mudik, termasuk vaksinasi Covid-19 yang menjadi syarat, sudah didiskusikan dengan para pakar epidemiolog.
"Vaksinasi untuk kelompok usia di atas 12 tahun sudah 74 persen orang Indonesia yang diberikan dosis lengkap. Kita masih mendorong vaksinasi booster terutama untuk kelompok 18 tahun ke atas," ujar Sonny.
Pada momen mudik tahun 2021, kata Sonny, baru 3-4 persen penduduk Indonesia yang sudah divaksinasi. "Padah 2020 silam malah belum ada masyarakat Indonesia yang mendapatkan vaksinasi Covid-19," ujar Sonny. (tribun network/nazmi abdurahman/reynas abdila)

:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/jabar/foto/bank/originals/ganjil-genap-tol-pasteur2.jpg)
:format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/jabar/foto/bank/originals/Gubernur-Jawa-Barat-Dedi-Mulyadi-saat-diwawancarai-seusai-berkunjung.jpg) 
                 
						
					 
						
					 
						
					 
						
					 
						
					 
				
			:format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/jabar/foto/bank/originals/Wakil-Wali-Kota-Bandung-Erwin-saat-menyampaikan-sambutan-dalam.jpg) 
											:format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/jabar/foto/bank/originals/Irfan-Wibowo-KONFERENSI-pers-erwin-korupsi.jpg) 
											:format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/jabar/foto/bank/originals/Wali-Kota-Bandung-Muhammad-Farhan-Siskamling-Bencana-di-Pelindung-Hewan.jpg) 
											:format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/jabar/foto/bank/originals/Wakil-Wali-Kota-Bandung-Erwin-saas.jpg)