Jembatan Gantung Ambruk

Inafis Polres Ciamis Temukan Besi Pengait Sling Baja yang Rusak Akibat Tak Kuat Menahan Beban Santri

Tim Inafis dan Satreskrim Polres Ciamis yang melakukan olah TKP ambruknya jembatan gantung Leuwi Nutug menemukan pengait kawat sling baja rusak

Penulis: Andri M Dani | Editor: Darajat Arianto
Istimewa/Adit
Tim Inafis Polres Ciamis, Sabtu (26/3/2022) melakukan olah TKP jembatan gantung Leuwi Nutug yang ambruk akibat tak kuat menahan beban puluhan santri saat berfoto di jembatan tersebut, Jumat (25/3/2022). 

Laporan wartawan Tribunjabar.id, Andri M Dani

TRIBUNJABAR.ID,CIAMIS – Menyusul ambruknya jembatan gantung Leuwi Nutug di Kampung Turalak Dusun Desa Rt 01 RW 02 Desa Sukamaju yang menyebabkan 36 santri luka-luka Jumat (25/3/2022) siang, tim Inafis dan Satreskrim Polres Ciamis sudah melakukan olah lokasi kejadian perkara (TKP), Sabtu (26/3/2022) pagi.

Tim Inafis dan Satreskrim Polres Ciamis yang melakukan identifikasi olah TKP yang dipimpin Iptu Ateng Budiono memeriksa kondisi seluruh kontruksi jembatan.

Dan ditemukan pengait kawat sling baja dalam kondisi rusak. Dan terlepas dari dudukannya.

Terlepasnya besi pengait sling baja tersebut diduga akibat tidak kuat menahan beban saat 55 santri berada  di atas jembatan untuk foto selfi. Tak kuat menahan beban sehingga pengaitnya bengkok terlepas dari cantolannya.

“Jembatannya sebenarnya belum tuntas  100 %.  Pembangunannya belum selesai total, dan belum resmi digunakan,” ujar KBO Satreskrim Polres Ciamis Iptu Ateng Budiono kepada wartawan Sabtu (26/3).

Oleh pihak desa jembatan tersebut masih ditutup dengan palang bambu agar tidak dilewati.

Informasi dari pihak Desa Sukamaju, jembatan gantung Leuwi  Nutug Kampung Turalak tersebut mulai dibangun pada 5 Februari 2022 dengan panjang 33 meter, lebar 1,5 meter dan ketinggian 3 meter dari permukaan air sungai.   

Jembatan gantung yang melintas di atas Sungai Cileueur penghubung Kampung Turalak Dusun Desa dan Dusun Bangunsirna Desa Sukamaju tersebut ambruk Jumat (25/3/2022) sekitar pukul 10.00 WIB.

Baca juga: 4 Santri Korban Jembatan Gantung Ambruk di Ciamis Sempat Dirawat di RS, Kini Sudah Boleh Pulang

Ambruk saat 55 orang siswa kelas VII SMP Al Huda yang juga  santri Pondok Pesantren Al Huda Turalak sedang berada di atas jembatan untuk kegiatan foto bersama dan pembuatan video.

Menurut data dari pihak pesantren dari 55 santri yang tercebur masuk Sungai Cileueur ada 36 santri yang mengalami luka-luka dan 19 orang selamat.

Kapolres Ciamis AKBP Tony Prasetyo Yudhankoro kepada Tribun dan wartawan lainnya seusai kegiatan gebyar vaksin serentak Indonesia di Gedung Dakwah Islamic Center Ciamis Sabtu (26/3/2022) menyebutkan bahwa tim Inafis Satreskrim Polres Ciamis sudah melakukan olah TKP jembatan gantung yang ambruk di Kampung Turalak.

Tim Inafis Polres Ciamis, Sabtu (26/3/2022) melakukan olah TKP jembatan gantung Leuwi Nutug yang ambruk akibat tak kuat menahan beban puluhan santri saat berfoto di jembatan tersebut, Jumat (25/3/2022).
Tim Inafis Polres Ciamis, Sabtu (26/3/2022) melakukan olah TKP jembatan gantung Leuwi Nutug yang ambruk akibat tak kuat menahan beban puluhan santri saat berfoto di jembatan tersebut, Jumat (25/3/2022). (Istimewa/Adit)

“Tadi sudah dilakukan olah TKP untuk pendalaman kasus. Kasus-nya masih didalami,” ujar Kapolres AKBP Tony Prasetyo.

Baca juga: VIDEO-Ada Santri Al Huda Turalak Ciamis yang Alami Benjol di Kepala, Korban Jembatan Gantung Ambruk

Selain melakukan identifikasi lokasi, Satreskrim Polres Ciamis juga sudah memintai keterangan saksi, warga yang ada di lokasi kejadian. (*)

Sumber: Tribun Jabar
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved