Jembatan Gantung Ambruk
Jembatan Gantung Leuwi Nutug Ambruk, Total 55 Santri Jatuh ke Sungai, 36 Orang Luka-luka
Dari 36 santri yang mengalami-luka tersebut, 4 santri terpaksa dibawa ke RSUD Ciamis dan 32 orang lainnya ditangani di lingkungan Pesantren Al Huda
Penulis: Andri M Dani | Editor: Tarsisius Sutomonaio
TRIBUNJABAR.ID,CIAMIS- Setelah Pesantren Al Huda Turalak melakukan pendataan, jumlah santri yang terjatuh di Sungai Cileueur saat berfoto selfie di jembatan gantung Leuwi Nutug sebanyak 55 orang.
Pada Jumat (25/3/2022) pukul 10.00, jembatan gantung Leuwi Nutug mendadak ambruk.
Menurut pengurus Pondok Pesantren Al Huda Turalak, H Mamat Ahmad Solihudin, 55 santri yang jatuh ke Sungai Cileueur, 36 santri mengalami luka-luka, lebam, dan keseleo, sementara 19 orang lainnya selamat.
Semuanya adalah siswa kelas VII SMP Al Huda yang juga santri mondok di Pondok Pesantren al Huda Turalak.
Dari 36 santri yang mengalami-luka tersebut, 4 santri terpaksa dibawa ke RSUD Ciamis dan 32 orang lainnya ditangani di lingkungan Pesantren Al Huda.
Baca juga: Dinas PUPR Ciamis Turunkan Tim Investigasi ke Jembatan Ambruk, Lakukan Perhitungan Untuk Perbaikan
Pesantren mendatangkan tukang urut dari Cisepet Baregbeg dan ada juga yang langsung ke bengkel tulang di Cisepet (tukang urut).
Empat santri yang sempat dirawat di RSUD Ciamis tersebut kondisinya cukup parah, diduga mengalami luka dalam akibat benturan hamparan batu saat terjatuh ke sungai.
“Dari 4 santri yang sempat dibawa ke RSUD Ciamis, 2 orang tadi sore sudah kembali ke pesantren. Dua orang lagi sampai pukul 21.00 malam ini masih dirawat di RSUD Ciamis. Masih menunggu perkembangan,” katanya.
Menurut Amang, yang juga juru bicara Ponpes Al Huda Turalak tersebut, dari 32 santri yang ditangani di Pondok Pesantren Al Huda, seorang sudah pulang ke orang tuanya di Bekasi.
“Atas permohonan orang tuanya, santri tersebut diantarkan pihak pesantren. Sekarang dalam perjalanan menuju Bekasi. Informasinya sudah sampai di Gentong,” ujar Amang.
Santri yang diantar pulang menuju Bekasi tersebut mengalami keseleo tulang.
Baca juga: BREAKING NEWS, Jembatan Gantung Roboh Puluhan Santri di Ciamis Jatuh ke Sungai Hingga Patah tulang
Kronologis kejadian
Menurut Amang, sapaan Mamat, sudah menjadi tradisi di Lingkungan Pondok Pesantren Al Huda Turalak Desa Sukamaju , setiap kelas (rombel) yang telah menyelesaikan (khataman) suatu kitab, selalu diadakan tasyakuran.