Sosok Berbadan Besar Ini Pejamkan Mata Saat Jarum Suntik Menusuk Lengannya yang Bertato di Lapas
sejumlah narapidana berbadan besar dan bertato di Lapas Kelas II B Kota Sukabumi tampak ketakutan saat petugas tenaga kesehatan akan menyuntikkan
Penulis: Dian Herdiansyah | Editor: Darajat Arianto
Laporan Kontributor Tribunjabar.id, Sukabumi, Dian Herdiansyah
TRIBUNJABAR.ID, SUKABUMI - Sejumlah narapidana di Lapas Kelas II B Kota Sukabumi ketakutan saat akan divaksin, Rabu (23/3/2022).
Pantauan Tribunjabar.id, sejumlah narapidana berbadan besar dan bertato pun ketakutan saat petugas tenaga kesehatan akan menyuntikkan vaksin Covid-19 di lengannya.
Bahkan terlihat dari mereka ada yang memejamkan mata, berteriak hingga sampai memegang badan petugas Lapas, karena saking takutnya ditusuk jarum suntik.
Kepala Lapas Kelas II B Kota Sukabumi, Christo Victor Nixon Toar mengatakan, vaksinasi kali ini hasil kerja sama dengan Polres Sukabumi Kota upaya pembentukan imunitas warga binaan.
"Dari 519 orang, yang melakukan vaksin Covid-19 ketiga ada 328 orang, vaksin kedua ada 55 orang dan vaksin kesatu ada 50 orang. Tujuan kami sesuai dengan program pemerintah untuk imunitas global di dalam Lapas," ujarnya.
Menurut Christo, saat vaksinasi yang digelar ada beberapa warga binaan yang takut dengan jarum di suntik, sehingga butuh upaya yang sangat luar biasa untuk bisa divaksin.
"Jadi meskipun mereka berbadan besar dan bertato lebih tidak bernyali saat bertemu dengan alat yang lebih kecil. Tapi dengan upaya yang ada akhirnya bisa divaksin," jelasnya.
Kapolres Sukabumi Kota AKBP Sy Zainal Abidin mengatakan, pihaknya mengadakan kegiatan vaksinasi yang dikhususkan untuk warga binaan penghuni Lapas Kelas IIB Sukabumi.
"Kegiatan ini yang ke -2 kalinya kami lakukan di sini, dan ini hasil kerjasama kami dengan stakeholder terkait. Jadi kita menginginkan agar proses vaksinasi ini berjalan terus, guna meningkatkan herd immunity," ujarnya.
Zainal menambahkan, kegiatan kali ini pihaknya memfokuskan kepada penghuni Lapas untuk melakukan kegiatan vaksinasi dosis ketiga atau booster, karena memang sebelumnya kita juga sudah melakukan kerja sama.
"Ini merupakan wujud komitmen dari para stakeholder terkait untuk kemudian menyehatkan masyarakat termasuk juga masyarakat yang saat ini berada di Lapas," ujarnya. (*)
