Kebutuhan Rumah Kian Banyak, DPD REI Jabar Optimis Sektor Properti Bangkit di Tengah Pandemi
Seiring pertumbuhan penduduk maka kebutuhan rumah juga kian tinggi karena itu DPD REI Jawa Barat optimis sektor properti akan bangkit
TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Pandemi Covid-19 menghantam hampir disejumlah bidang, termasuk sektor pr0perti. Meski begitu, sektor properti mulai kembali bergerak dan diyakini akan kembali pulih. Hal ini dikatakan Ketua DPD REI Jawa Barat, Joko Suranto pada acara Temu Anggota REI Jawa Barat Tahun 2022 dengan tema " Membangkitkan Bisnis Properti di Masa Pandemi" di Trans Luxury Hotel, Selasa (22/3/2022).
Menurut Joko, kebutuhan rumah masih cukup tinggi, terlebih backlog atau kebutuhan rumah layak di Jawa Barat hampir 3,5 hingga 5 juta. "Untuk membangun REI siap, tapi yang harus dipikirkan apakah hanya di kota besar saja?, " katanya.
Karena itu, katanya, Badan Pengelola Tabungan Perumahan Rakyat (BP Tapera) dan PUPR akan melakukan pilot project untuk mensurvey secara detail berapa kebutuhan rumah di Jawa Barat bahkan di Indonesia.
Baca juga: Gus Ahad Ungkap Sejumlah Masalah di Karawang dan Purwakarta, dari Perumahan sampai Guru Ngaji
Survey terakhir BPS tahun 2013 menyebutkan backlog mencapai 13,5 juta, sementara kebutuhan rumah satu tahun bisa mencapai 400-500 ribu per tahun dan ini menandakan terus adanya kumulatif.
Untuk itu, pihaknya ingin bertemu Gubernur Jawa Barat untuk mendapat arahan karena rencana survey ini diharapkan menjadi berkah bagi Jawa Barat karena survey rencananya akan dilakukan di provinsi ini.
Di lokasi yang sama, Plt Wali Kota Bandung, Yana Mulyana mengatakan pihaknya menyambut positif upaya yang telah dilakukan oleh REI khususnya DPD REI Jawa Barat dalam memenuhi kebutuhan rumah.
"Pemerintah sangat berharap REI bisa bantu bangun kebutuhan rumah terutama untuk masyarakat berpenghasilan rendah," katanya.
Meski begitu, Yana mengakui bahwa keterbatasan dan mahalnya harga lahan menjadi salah satu kendala untuk membangun rumah tapak dan salah satu solusi untuk mengatasi kebutuhan rumah atau tempat tinggal adalah dengan cara membangun ke atas seperti pembangunan rumah susun atau rusun.
Baca juga: Bank bjb Jadi Bank Terbaik dalam Penyaluran Kredit Perumahan
"Konsekuensi dari perkembangan kota, akhirnya harus membangun vertikal, apalagi kota Bandung yang lahannya terbatas. Antusias masyarakat tentu beda antara rumah tapak dan rusun, namun ini hanya soal budaya atau membiasakan diri untuk tinggal di rusun," katanya.
Pada kesempatan tersebut, Kepala OJK Regional 2 Jawa Barat, Indarto Budiwitono dalam materinya memaparkan, porsi terbesar kredit/pembiayaan oleh Perbankan Jawa Barat kepada kepemilikan rumah tinggal sebesar 25,2%, diikuti Perdagangan (19%), dan
pembiayaan Multiguna (18%).
Meski penyaluran pembiayaan sektor perikanan hanya sekitar 2% (Rp10T) dari otal kredit Jawa Barat, sektor ini tumbuh paling tinggi yaitu mencapai 31,4% yoy.
Porsi pembiayaan Bank Umum di Jawa Barat masih di dominasi oleh Kelompok Bank Berdasarkan Modal Inti (KBMI) IV (modal inti >70 Triliun), yaitu sebesar 47,4%.
Porsi atau share pembiayaan sektor properti terhadap seluruh pembiayaan Nasional mencapai 10,15%. Secara Yoy, pertumbuhan sektor properti Nasional sekitar 9,13%, atau naik cukup tinggi jika dibandingkan periode yang sama tahun lalu yang hanya tumbuh 2,82%. Per Desember 2021 NPL Properti cukup terjaga di level 2.31%.
Baca juga: Pemprov Jabar Tampung Usulan Kegiatan Permukiman dan Perumahan Prioritas 27 Kabupaten/Kota
Porsi atau share pembiayaan sektor properti terhadap seluruh pembiayaan di Jawa Barat mencapai 25,2%. Secara Yoy, pertumbuhan sektor properti di Jawa Barat sekitar 13,36%, atau naik cukup tinggi jika dibandingkan periode yang sama tahun lalu yang tumbuh 6,29%. Pertumbuhan ini lebih tinggi dibanding rata-rata Nasional. Per Desember 2021 NPL Properti cukup terjaga di level 2.06%.
Porsi atau share pembiayaan sektor properti terhadap seluruh pembiayaan di Jawa Barat mencapai 25,2%. Secara Yoy, pertumbuhan sektor properti di Jawa Barat sekitar 13,36%, atau naik cukup tinggi jika dibandingkan periode yang sama tahun lalu yang tumbuh 6,29%. Pertumbuhan ini lebih tinggi dibanding rata-rata Nasional. Per Desember 2021 NPL Properti cukup terjaga di level 2.06%.