Pergerakan Tanah di Tangjungmedar Sumedang Ancam Warga Empat Dusun, Akses Jalan Terputus
Akibat pergerakan tanah di Sumedang, ada 35 rumah warga yang terancam.
Penulis: Kiki Andriana | Editor: taufik ismail
Laporan Kontributor TribunJabar.id Sumedang, Kiki Andriana
TRIBUNJABAR.ID, SUMEDANG - Dampak pergerakan tanah masih dirasakan warga Desa Sukamukti, Kecamatan Tanjungmedar, Sumedang, Jawa Barat.
Bahkan, bahaya pergerakan tanah ini terus mengintai.
Kepala Seksi Kesiapsiagaan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sumedang, Asep Ramdani mengatakan bencana tanah bergerak di Tanjungmedar dipicu hujan deras yang mengguyur kawasan tersebut pada dua hari lalu, yakni tanggal 14 Maret 2022.
Tanah di wilayah itu yang memang labil dan berkontur tebing yang setelah diguyur hujan semakin memicu tanah bergerak.
Akibat yang terlihat, ada tanah retak lalu ambles sedalam 50 centimeter dan panjang retakan 500 meter.
"Intensitas hujan yang sangat tinggi dan berlangsung lama di wilayah Tanjungmedar menyebabkan pergerakan tanah itu,"
"Pergerakan tanah ini membuat semakin meluasnya titik pergerakan tanah yang pernah menjadi bencana serupa pada 2013," kata Asep Ramdani saat dihubungi, Rabu (16/3/2022).
Asep mengatakan, sebanyak 35 keluarga di empat dusun yang tinggal di area tanah bergerak itu terancam.
Rumah mereka sewaktu-waktu bisa roboh atau sekadar mengalami retakan pada tembok akibat tanah bergerak.
"Sementara ini belum ada evakuasi, kami meminta masyarakat waspada, sambil kami juga berkoordinasi dengan berbagai pihak," katanya.
Selain mengancam permukiman warga, pergerakan tanah juga temah melumpuhkan akses lalu lintas ke desa itu.
Jalan penghubung Desa Sukamukti dan Desa Cikaramas tidak dapat dilalui kendaraan roda dua maupun roda empat.
"Kami membuat rekomendasi agar dimohonkan kepada Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) agar ada kajian khusus di Tanjungmedar untuk nanti dieksekusi sebagai jalan keluar dari bencana ini," kata Asep.
Baca juga: Saat Minum Kopi, Warga Merasakan Detik-detik Goyangan Gempa Sukabumi yang Terasa Sampai Sumedang