Polri Tegaskan Dokter Sunardi yang Ditembak Mati Densus 88 adalah Teroris dan Bukan Terduga

Ramadhan menegaskan bahwa Dokter S sudah bestatus tersangka tindak pidana terorisme, bukan lagi terduga terorisme.

Editor: Ravianto
TribunSolo.com/Vincentius Jyestha Candraditya
Jenazah teroris dokter Sunardi tiba di rumah duka Gayam, Kecamatan Sukoharjo, Kamis (10/3/2022). (TribunSolo.com/Vincentius Jyestha Candraditya) 

Dokter S diketahu merupakan alumni UNS.

Dekan Fakultas Kedokteran UNS Prof Dr Reviono dr SpP(K), membenarkan bila Dokter S yang ditangkap Densus 88 merupakan alumni UNS.

Diketahui, Dokter S masuk menjadi mahasiswa S1 kedokteran UNS pada tahun 1986.

"Dia lulus program studi S1 tahun 1990, dan lulus profesi pada tahun 1994," katanya, Jumat (11/3/2022).

Selama di UNS, Dokter S hanya menempuh program S1 di Fakultas Kedokteran, dia tidak melanjutkan pendidikan sebagai spesialis di sana.

Menurut Reviono, dari data yang dia periksa baru mengetahui kapan dokter S masuk dan lulus dari UNS.

"Untuk alamat dan lainnya belum kami periksa," ujarnya.

Reviono menuturkan, mengetahui Dokter S dari Ikatan Keluarga Alumni FK UNS.

Selebihnya, dia tidak mengenal Dokter S lebih jauh.

Di organisasi alumni, Dokter S tidak begitu aktif, dan tidak menjadi pengurus.

"Saya kurang tahu, karena informasinya itu dari keluarga alumni Fakultas kedokteran UNS," ucapnya.

"Mereka mengatakan jika memang satu angkatan, orangnya baik, dan di tempat praktiknya diterima baik," tambahnya.

Terkait aktivitas soal politik atau mengikuti organisasi atau gerakan lainnya, Revino tidak tahu.

Baca juga: Sosok Terduga Teroris yang Tewas saat Ditangkap Densus 88, Menolak Masuk Grup WA Warga

Densus 88 Bantah Teroris yang Ditembak Mati di Sukoharjo Tak Melawan Meskipun Menderita Stroke

Halaman
123
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved