Tentang Kisruh yang Terjadi di SBM ITB, Ridwan Kamil Minta Mahasiswa Jangan Sampai Jadi Korban
Ridwan Kamil meminta agar permasalahan antara Forum Dosen Sekolah Bisnis Manajemen (SBM) ITB dengan Rektor ITB segera diselesaikan secara musyawarah.
Penulis: Muhamad Syarif Abdussalam | Editor: Giri
Laporan Wartawan TribunJabar.id, Muhamad Syarif Abdussalam
TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil, meminta agar permasalahan antara Forum Dosen Sekolah Bisnis Manajemen (SBM) ITB dengan Rektor ITB segera diselesaikan secara musyawarah.
"Saya sebagai Majelis Wali Amanat di semua perguruan tinggi negeri, sudah diarahkan agar dimusyawarahkan. Segala sesuatu itu kuncinya dimusyawarahkan," kata Ridwan Kamil di Bandung, Kamis (10/3/2022).
Dia mengatakan memang ada rutinitas di SBM ITB yang dalam pandangan Rektor ITB perlu dilakukan sentralisasi, sehingga ada kebiasaan yang hilang di SBM ITB.
Hal itulah yang mendapat reaksi dari dosen.
Kini, Ridwan Kamil masih menunggu hasil musyawarahnya.
"Karena saya hanya satu dari anggota MWA. Biasanya keputusn diambil setelah MWA ini bermusyawarah bersama. Rapat ini harus inisiatif dari Bu Yani sebagai Ketua MWA. Tetapi secara informal saya sudah melobi berbagai pihak," katanya.
Ia mengatakan, masalah ini harus segera diselesaikan.
Baca juga: Polres Sumedang Dorong Pemkab Adakan Operasi Pasar Minyak Goreng Murah Secara Merata
Jangan sampai, katanya, masalah ini berlarut-larut dan mengorbankan mahasiswa yang diamanatkan oleh para orang tua kepada perguruan tinggi.
"Kedepankan kepentingan mahasiswanya, yang orang tuanya titipkan, jangan diganggu oleh persoalan institusi. Tetap asupan ilmu jangan terganggu. Jangan ada pemberhentian kegiatan belajar-mengajar. Bukan hal baik untuk ditiru," katanya.
Sebelumnya diberitakan FD SBM ITB menyatakan Sekolah Bisnis dan Manajemen Institut Teknologi Bandung (SBM ITB) tidak beroperasi seperti biasanya mulai Selasa, 8 Maret 2022.
Konflik ini membuat mahasiswa SBM diminta untuk belajar sendiri karena proses belajar-mengajar tidak dilaksanakan secara luring maupun daring, namun mahasiswa diminta untuk belajar mandiri.
Dengan berbagai pertimbangan, FD SBM ITB juga menyatakan tidak akan menerima mahasiswa baru sampai sistem normal kembali.
Hal ini dipicu kebijakan yang dinilai tidak memungkinkan bagi SBM ITB untuk beroperasi melayani mahasiswa sesuai standar internasional yang selama ini diterapkan. (*)