Warga Majalengka Gunakan Jeriken untuk Antre Minyak Goreng Curah, Ini Ternyata Alasannya
Antrean untuk mendapatkan minyak goreng curah di Kabupaten Majalengka, Jawa Barat, digelar secara berbeda.
Penulis: Eki Yulianto | Editor: Hermawan Aksan
Di tengah langkanya minyak goreng, Aceng khawatir tak mendapatkan minyak goreng curah jika ditinggal.
"Tidak apa-apa saya di sini saja (ninggalin lapak jualan). Karena takut ada yang usil, nanti saya gak dapat. Mending ditungguin dari jauh (yang masih terlihat antrean jerikennya)," ucapnya.
Ia mengaku rela ikut antre demi mendapatkan minyak goreng curah yang akan dijual kembali.
Menurutnya, kali ini ia bisa mendapatkan 75 liter yang per liternya dihargai Rp 10.500.
"Ya, saya terpaksa ikut antre gini, karena memang langka minyak tuh. Biasanya saya nyari untuk dijual lagi tuh gampang, tapi ini susah," jelas dia.
Dengan adanya distribusi minyak goreng, Aceng merasa terbantu.
Setidaknya, tak harus jauh-jauh mencari ketersediaan minyak goreng curah tersebut.
"Ya, alhamdulillah terbantu. Karena sudah 3 bulan langka, saya jadi bingung carinya," jelas dia.
Kegiatan distribusi minyak goreng curah itu dilakukan oleh Dinas Perdagangan dan Industri (Perdagin) Majalengka yang bekerjasama dengan PT Perusahaan Perdagangan Indonesia (PPI).
Pada hari ini, ada sekitar 8.000-9.000 ribu liter yang distribusikan kepada para pedagang tersebut.
Para pedagang harus membeli minyak goreng tersebut dengan harga Rp 10.500 per liter. (*)