Masyarakat di Sumedang Barat Minta Mobil Damkar Siap Sedia, Malu Ditolong Damkar dari Bandung Terus
warga sering kesulitan jika kebakaran terjadi. Warga hanya memanfaatkan peralatan manual dalam memadamkan api segera
Penulis: Kiki Andriana | Editor: Seli Andina Miranti
Laporan Kontributor TribunJabar.id Sumedang, Kiki Andriana
TRIBUNJABAR.ID, SUMEDANG - Pengadaan mobil Pemadam Kebakaran di wilayah barat Sumedang dirasa mendesak. Dua kecamatan etalase, yakni Jatinangor dan Cimanggung belum memiliki armada Damkar.
Padahal, pemukiman penduduk di dua wilayah ini padat. Dan ketika terjadi bencana kebakaran, perlu waktu tempuh yang lumayan lama bagi mobil damkar dari UPT Tanjungsari untuk meraih wilayah perbatasan dengan Kabupaten Bandung ini.
Dedi Supriatna, Tokoh Masyarakat Cimanggung, mengatakan, pengadaan mobil damkar di Jatinangor-Cimanggung sangat penting.
Baca juga: Pemkot Cirebon Upayakan Personel Damkar yang Berstatus Honorer Diangkat Jadi PPPK
"Itu masuk mitigasi bencana kebakaran dan itu perlu antisipasi. Jangan action pas kebakaran terjadi, penting ada mobil damkar yang disiagakan di wilayah barat Sumedang," katanya kepada TribunJabar.id di Cimanggung, Senin (7/3/2022).
Di Sumedang sendiri, Damkar berpusat di Pusar Kota Sumedang. Sekalipun wilayah barat ditangani oleh UPT Tanjungsari, ke Cimanggung tetap jauh jarak tempuhnya.
"Kami sangat berharap kepada Pemerintah, untuk wilayah barat dipikirkan secara serius. Minimum ada dua damkar, Cimanggung 1 Jatinangor 1," kata Dedi.
Menurut Dedi, pengadaan mobil Damkar di Cimanggung dan Jatinangor tidaklah berlebihan.
Sebab, kata dia, selama ini Cimanggung dan Jatinangor sebagai penyumbang pendapatan asli daerah (PAD) tersebsar bagi Kabupaten Sumedang.
Selain itu, lanjut Dedi, warga sering kesulitan jika kebakaran terjadi. Warga hanya memanfaatkan peralatan manual dalam memadamkan api segera, sambil menghubungi sejumlah perusahaan terdekat yang memiliki mobil damkar.
"Hitung-hitung timbal balik. Jika mobil Damkar ada, maka personel damkar pun harus ditambah," katanya.
Baca juga: Minim APD, Petugas Damkar di Sumedang Kena Sengatan Tawon Vespa yang Berbahaya
Dedi mengatakan, kini masih musim penghujan. Namun, ini waktu yang tepat untuk pemerintah memikirkan serius aspirasi warga di Sumedang barat. Jangan sampai ketika kemarau melanda dan bencana yang tidak diinginkan terjadi, pemerintah kewalahan.
"Kalau kebakaran datang dari Damkar Cicalengka, Kabupaten Bandung, misalnya. Kan malu dibantu Bandung terus. Masa di Sumedang, di Cimanggung-Jatinangor saja ada 90 perusahaan, masa tidak mampu melakukan pengadaan mobil Damkar khusus di Cimanggung-Jatinangor," katanya.