Jabar Upayakan Kepulangan Warga Cianjur dan Sukabumi yang Sakit di Arab Saudi dan Korea

Pemprov Jabar saat ini tengah mengupayakan kepulangan warga Jabar yang sakit di Arab dan Korea.

Tribunbanyumas.com
Ilustrasi TKI atau pekerja migran Indonesia. 

Laporan Wartawan TribunJabar.id, Muhamad Syarif Abdussalam

TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Lembaga kemanusiaan Jabar Quick Response (JQR) sedang mengkonsolidasikan kepulangan warga Jawa Barat yang sakit dari Arab Saudi dan Korea Selatan.

Diketahui sejumlah warga Jabar tersebut terkendala untuk pulang ke Tanah Air karena memiliki masalah kesehatan.

Ketua Umum JQR Bambang Trenggono mengatakan warga Jabar yang tertahan di Riyadh Arab Saudi telah berhasil tiba di Tanah Air pada 3 Maret 2022.

Keberhasilan pemulangan ini merupakan hasil konsolidasi lintas dinas dan badan. 

“Hal ini merupakan ciri bagaimana negara hadir dalam permasalahan warganya di mana pun dia berada,” ujarnya melalui ponsel, Senin (7/3/2022).

Mereka yang dipulangkan dari Arab Saudi adalah warga asal Cianjur, yakni Maisurah dan Mohammad Anwar Riyadi.

Mereka sedang menjalani karantina sebelum dipulangkan ke daerahnya.

Selain itu, ada warga Kabupaten Sukabumi yang tertahan di Korea Selatan, yakni Jenal Abidin.

Ia masih berada di Korea Selatan dan sedang diurus masalah administrasinya.

Pihak pemerintah tengah mencari cara untuk membayar biaya rumah sakit di Seoul.

“Kami sedang cari solusi mengenai biaya rumah sakit di sana yang cukup besar, salah satunya adalah menggandeng BUMD di Jawa Barat untuk menyalurkan bantuan melalui CSR dan penggalangan dana untuk membayar biaya rumah sakit dan kepulangannya,” ucapnya.

Menurut Bambang, sebelumnya JQR menerima laporan dari Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil perihal Pekerja Migran Indonesia (PMI) asal Jabar tengah menjalani pengobatan di rumah sakit di Riyadh Arab Saudi dan Seoul Korea Selatan.

Keduanya berharap bisa melanjutkan pengobatan di Tanah Air namun tak bisa pulang.

“Warga Cianjur tertahan di Riyadh, Arab Saudi sedangkan yang dari Sukabumi tertahan di Seoul, Korea Selatan. keduanya memiliki masalah kesehatan ditambah kendala administrasi kependudukan dan tunggakan biaya rumah sakit,” ucapnya.

Sumber: Tribun Jabar
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved