Ade Rai Ajak Warga Bandung Terapkan Pola Hidup Sehat, Perhatikan 4 Hal Ini Sebelum Konsumsi Makanan
Mantan atlet binaraga, Ade Rai mengajak warga Kota Bandung lebih peduli pola hidup sehat, antara lain memperhatikan makanan sebelum dikonsumsi
Penulis: Tiah SM | Editor: Darajat Arianto
Laporan Wartawan Tribun Jabar, Tiah SM
TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Mantan atlet binaraga, Ade Rai mengajak warga Kota Bandung lebih peduli pola hidup sehat.
Ajakan pegiat kesehatan itu disampaikan saat acara Bandung Menjawab di Balai Kota Bandung, Jumat (4/3/2022).
Menurut Ade, ada empat hal yang harus diperhatikan sebelum mengonsumsi makanan, yaitu apa sumbernya, bagaimana penyajiannya, kapan waktu makannya, dan berapa banyak yang harus dimakan.
Ade menyarankan agar bisa mengatur pola makan dengan melakukan puasa, yaitu dengan membatasi waktu harus makan dan berhenti makan.
"Tidak seperti puasa saat bulan Ramadan. Puasa yang dimaksud adalah dari malam ke pagi atau malam ke siang. Jadi makan terakhir jam 8 atau 9 malam. Lalu baru makan lagi jam 8 atau jam 9 pagi. Lebih baik lagi langsung ke makan siang, tak perlu sarapan pagi," ujar Ade Rai.
Menurutnya, dengan membatasi jumlah makanan yang masuk, maka tubuh secara otomatis akan menggunakan cadangan lemak sebagai tenaga, karena lemak adalah sumber cadangan energi yang tertimbun di badan.
"Pada saat perut kita kosong, maka lemak itu yang nantinya akan keluar. Tapi jika terus makan maka lemak itu akan terus tertimbun," ujarnya.
Ade mengimbau kepada warga Kota Bandung untuk mengurangi konsumsi makanan yang mengandung karbohidrat dan mulai memperbanyak konsumsi makanan mengandung protein dan lemak alami.
Termasuk memulai olahraga yang sederhana dengan melakukan aktivitas pengencangan otot rangka.
"Dengan olahraga pengencangan otot rangka, menjadi investasi bagi tulang kita di masa tua nanti agar tidak mudah keropos, dan dimulai dengan mengkonsumsi makanan alami.
"Contohnya makanan khas Sunda, yang didalamnya terkandung banyak sekali sayur-sayuran," ucap Ade.
Di tempat yang sama, Dr. Prama Aditya, menerangkan, faktor utama yang sering terabaikan oleh masyarakat untuk menjaga imunitas adalah tidur yang cukup dan berkualitas.
"Hal yang paling utama menjadi prioritas dengan tidur 8 jam di jam 9-10 malam. Jika sering begadang, menyebabkan produksi hormon melatonin dan Growth Hormone dapat terganggu," jelas Pratama.
Ia menjelaskan, melatonin memiliki efek antioksidan yang kuat dan dapat menurunkan peradangan dalam tubuh, serta membantu menguatkan imunitas tubuh.
"Growth Hormone sangat berguna untuk meregenerasi semua sel tubuh manusia, pertumbuhan dan pemeliharaan jaringan manusia yang sehat, termasuk otak, hormon ini di produksi secara alami dalam 2 kondisi, yaitu tidur nyenyak, dan IF," ujarnya.
Prama menyarankan warga Kota Bandung, untuk melakukan Intermittent Fasting (IF), yaitu jenis diet yang berorientasi pada waktu.
Yaitu saat orang yang berpuasa memberi jarak panjang antara waktu makan terakhir hingga waktu makan pertama di hari berikutnya. Namun dianjurkan untuk banyak mengkonsumsi air mineral.
"Manfaat IF untuk menurunkan insulin agar resistensi insulin bisa sembuh, serta meningkatkan kekebalan tubuh, dengan tetap menjaga asupan makanan yang masuk dalam tubuh, olahan makanannya juga harus sehat," tuturnya.
Plt Wali Kota Bandung, Yana Mulyana yang ikut hadir, sependapat dengan Ade Rai, ia mengimbau warga Kota Bandung agar tetap waspada, mematuhi protokol kesehatan, serta menerapkan pola hidup sehat di tengah tingginya kecepatan penyebaran Covid-19 varian baru.
"Perkembangan covid-19 di Kota Bandung terus meningkat, penambahan kasus diatas 1.300 per hari, positivity rate masih tinggi," ujar Yana.
Yana menjelaskan, tingkat keterisian tempat tidur seluruh rumah sakit di Kota Bandung, dari 1.981 tempat tidur yang disiapkan oleh Pemerintah Kota Bandung di 30 rumah sakit rujukin, 54 persen terisi oleh pasien Covid-19. (*)